Siap-siap! Proyek Ambon New Port Rp5 T Dimulai Akhir 2022
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan progres rencana pembangunan Pelabuhan Ambon Baru (Ambon New Port) yang akan menjadi pusat kegiatan perikanan. Menurut dia, berbagai upaya telah dilakukan.
"Salah satunya yaitu kami telah melakukan realokasi anggaran pembiayaan pembebasan lahan guna pembangunan awal Pelabuhan Ambon Baru ini," jelas BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021).
Dia mengungkapkan, pembangunan infrastruktur dasar dari pelabuhan baru ini akan dibangun menggunakan APBN. Sementara, untuk pengembangan pelabuhan selanjutnya perlu dilakukan kerja sama pengelolaan Pelabuhan Ambon Baru antara Pelindo IV dengan pihak swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau pendanaan kreatif non-APBN.
"Pembangunan Pelabuhan Ambon Baru ditargetkan sudah dimulai pada akhir Desember 2021 atau Januari 2022," kata BKS.
Ia menjelaskan, Pelabuhan Ambon Baru diperlukan karena letak pelabuhan yang lama sulit dikembangan karena area lahan terbatas. Letaknya dekat dengan pusat perdagangan, permukiman, dan fasilitas perkotaan lainnya. Selain itu, kapasitas pelabuhan kargo dan peti kemas yang saat ini sudah maksimal dalam 10 tahun hingga 15 tahun.
"Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukan pembangunan Pelabuhan Ambon Terpadu sebagai pusat pertumbuhan industri pengolahan ikan dan konsolidasi kargo dari wilayah Indonesia Timur," ujar BKS.
Dengan adanya pembangunan pelabuhan perikanan baru, juga mendorong konektivitas antara Indonesia dan Australia, khususnya Maluku ke Australia. Selain itu, akan mendukung provinsi Maluku sebagai lumbung ikan nasional.
Untuk diketahui, Pelabuhan Ambon Baru memiliki sejumlah fasilitas terminal petikemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, tempat pengolahan ikan, kawasan industri logistik, terminal LNG dan pembangkit listrik serta dermaga ultimate dengan panjang 1.000 meter.
Pelabuhan Ambon Baru berdiri di perbatasan Desa Waai dan Liang, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon. Lahan yang telah disediakan seluas 700 hektare. Skema investasi pelabuhan akan menggunakan skema KPBU mencapai Rp 5 triliun.
(miq/miq)