Internasional

Ramai-ramai Negara Borong 'Obat Kuat' Lawan Covid, Apa Tuh?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
07 October 2021 14:50
MODERNA-STOCKS/
Foto: via REUTERS/MERCK & CO INC

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara kini berlomba-lomba memborong kapsul antivirus yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Serikat (AS) Merck & Co alias Merck Sharp & Dohme (MSD), Molnupiravir. Kapsul ini diklaim dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian bagi mereka yang paling berisiko tertular Covid-19 cukup parah.

Meski efikasi obat itu dalam menghindari gejala parah hanya 50%, kapsul itu dianggap terobosan potensial tentang bagaimana virus corona kini dapat diobati. "Antivirus oral yang dapat mempengaruhi risiko rawat inap hingga tingkat seperti itu akan mengubah ini semua," kata Amesh Adalja, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, dikutip Reuters, dikutip Kamis (7/10/2021).

Meski belum mendapatkan izin edar, banyak negara sudah mulai mengamankan pasokan obat ini untuk penanganan pandeminya. Rata-rata merupakan negara tetangga RI.

Berikut daftarnya sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia:

1. Singapura

Singapura memutuskan membuat kesepakatan awal dengan MSD, Rabu (6/10/2021) untuk memastikan agar pasokan obat Molnupiravir dapat diakses oleh negara itu setelah mendapatkan izin edar di Amerika Serikat (AS) dan Singapura.

Kementerian Kesehatan (MOH) mengatakan Molnupiravir akan tersedia untuk digunakan setelah Merck menyerahkan data ke Health Sciences Authority (HSA) dan mendapat otorisasi untuk digunakan di Singapura.

"Penambahan Molnupiravir ke portofolio terapi Covid-19 kami memastikan bahwa kami memiliki berbagai pilihan pengobatan untuk kelompok pasien yang berbeda," kata kementerian.

"Nantinya, tidak akan ada uji klinis Molnupiravir di Singapura,".

2. Malaysia

Malaysia telah mencapai kesepakatan dengan MSD untuk membeli 150 ribu kapsul Molnupiravir, Kamis (7/10/2021).Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pemerintah telah menandatangani surat perjanjian tersebut.

"Keputusan ini dibuat saat kami bersiap untuk transisi ke fase endemik, di mana kami dapat hidup berdampingan dengan virus dengan menambahkan perawatan inovatif baru sebagai 'senjata' untuk melawan Covid-19, selain vaksinasi dan tindakan kesehatan masyarakat lainnya," ujar Khairy dalam sebuah keterangan pers dikutip Channel News Asia (CNA).

3. Thailand

Pemerintah Thailand berencana untuk membeli 200 paket kapsul Molnupiravir. Drektur Jenderal Departemen Layanan Medis, Somsak Akksilp, mengatakan kepada Reuters bahwa Thailand saat ini sedang mengerjakan perjanjian pembelian untuk obat antivirus itu.

"Kami sekarang sedang mengerjakan perjanjian pembelian dengan Merck yang diharapkan selesai minggu ini ... kami telah mem-booking 200 ribu pil sebelumnya," kata Somsak.

Halaman 2>>

4. Taiwan

Dalam laporan Taiwan News, Kepala Pusat Komando Epidemi (CECC) Taiwan Chen Shih-chung mengatakan bahwa Taiwan telah aktif dalam mencoba untuk mengamankan pasokan Molnupiravir. Meski begitu, belum jelas berapa jumlah pil yang dipesan wilayah itu.

5. Australia

Perdana Menteri (PM) Scott Morrison mengatakan bahwa Negeri Kangguru akan memesan sebanyak 300 ribu obat Molnupiravir. Meski begitu, ketersediaan obat itu akan mulai dipasok setelah mendapatkan izin edar di AS.

"Masih ada beberapa bulan lagi untuk menjalani persidangan di Amerika Serikat," kata Morrison dilansir 9News.au.

"Perawatan ini berarti bahwa kita akan dapat hidup dengan virus, jadi bahkan dalam situasi yang tidak menguntungkan jika Anda tertular virus, maka kita akan memiliki perawatan untuk memastikan bahwa kita dapat mengurangi gejala ini (dan) mengurangi kemungkinan dari Anda berakhir di ICU."

6. Korea Selatan

Korsel juga ikut dalam perburuan Monlupiravir. Rabu (6/10/2021) PM Kim Boo-kyum mengumumkan bahwa Negeri Ginseng telah memesan 20 ribu kapsul obat yang berfungsi melawan Covid itu.

"Kami sudah mendapatkan anggaran yang cukup untuk perawatan sekitar 40 ribu orang dan telah menandatangani kesepakatan pra-pembelian untuk 20 ribu kapsul," ujarnya seperti dilaporkan Channel News Asia.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular