Kekhawatiran PLN Kala Harga Batu Bara Terus Membubung
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara saat ini sedang mengalami lonjakan tajam, bahkan telah menembus US$ 247 per ton pada perdagangan di pasar ICE Newcastle (Australia) kemarin, Senin (04/10/2021).
Di tengah menggiurkannya harga batu bara di pasar internasional ini, tentunya ini menjadi pemicu produsen batu bara dalam negeri untuk mengekspor batu baranya. Pasalnya, harga jual batu bara ke dalam negeri dibatasi maksimal hanya US$ 70 per ton.
Sementara bagi konsumen dalam negeri, seperti PT PLN (Persero) masih khawatir tidak diprioritaskan memperoleh pasokan batu bara dari produsen dalam negeri tersebut. Terlebih, PLN sempat mengalami kondisi kritis pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada beberapa bulan lalu akibat minimnya pengiriman pasokan dari para penambang batu bara di dalam negeri ke PLN.
Kondisi ini bahkan membuat pemerintah sempat memutuskan untuk melarang ekspor 34 perusahaan batu bara karena tidak memenuhi kewajiban pasokan batu bara yang sesuai dengan kontrak penjualan dengan PLN. Ini memang kondisi ironis di kala produksi batu bara dalam negeri melimpah, namun sayang konsumen domestik malah tidak kebagian jatah.
Direktur Perencanaan Korporat PT PLN (Persero) Evy Haryadi menyampaikan di tengah lonjakan harga batu bara ini, pihaknya mengharapkan dukungan dari industri batu bara untuk tetap memenuhi kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik PLN.
"Jangan sampai dengan harga yang tinggi di luar negeri, batu bara yang kita punya semua terekspor. Tapi tentu didahulukan dalam negeri," ungkapnya dalam Webinar Diseminasi RUPTL PLN 2021-2030, Selasa (05/10/2021).
Dia mengatakan, apapun yang terjadi di luar negeri, termasuk harga yang sedang meroket ini kebutuhan di dalam negeri harus terlebih dahulu dipenuhi.
"Ada kebijakan pemerintah lindungi dari sisi kepentingan PLN dan kepentingan listrik kita dalam negeri dan kepentingan pengusaha batu bara," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan mengenai krisis energi di China dan tingginya harga batu bara ini sangat tergantung dari pemerintah. Tingginya harga batu bara di luar negeri saat ini, PLN terbantu dengan adanya kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara.
"Bagaimana strategi Indonesia terkait dengan krisis di Tiongkok dengan adanya harga tinggi di batu bara sebenarnya poin ini banyak tergantung dari pemerintah karena hal-hal ini gak sepenuhnya bisa dikontrol PLN seperti tahun 2021 ini," ungkapnya.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 247 per ton, meroket 9,41% dibandingkan posisi hari sebelumnya, dan sekaligus menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Kenaikan harga batu bara memang luar biasa. Dalam sepekan terakhir, harga naik 25,97% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga si batu hitam melejit 183,23%.
Harga gas alam yang melonjak menjadi penyebab utama kenaikan harga batu bara. Saat harga gas alam semakin mahal, menggunakan batu bara yang lebih murah tentu adalah pilihan yang realistis.
Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam adalah EUR 75,725/MWh pada 28 September 2021. Dengan batu bara, harganya hanya EUR 50,53/MWh. Ini membuat batu bara kembali menjadi primadona, bahkan di Eropa yang menjunjung tinggi isu ramah lingkungan.
"Melihat situasi di Eropa, gas alam sudah tidak lagi bisa bersaing dengan batu bara. Akibatnya, penggunaan batu bara semakin meningkat," sebut kajian ELS Analysis, konsultan energi yang berbasis di Swedia, seperti dikutip dari Reuters.
Tidak hanya di Eropa, permintaan di Asia pun melesat. Riset Commerzbank menyebut cuaca panas dan pemulihan ekonomi di China membuat kebutuhan batu bara meningkat.
Indonesia akan diuntungkan dengan harga batu bara yang melambung ini. Sebab, Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar di dunia. Pada 2019, ekspor batu bara Indonesia mencapai 455 juta ton.
Tingginya harga batu bara (dan komoditas lain) membuat ekspor Indonesia terdongkrak. Pada Agustus 2021, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 21,42 miliar. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
(wia)