
Catat! Bali Bakalan Dibuka Buat Turis Asing 14 Oktober

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melonggarkan secara bertahap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berjenjang. Salah satunya untuk pembukaan badan udara (bandara) untuk kedatangan internasional.
"Bandara Ngurah Rai Bali akan dibuka untuk internasional pada tanggal 14 Oktober 2021," ungkap Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers, Senin (4/10/2021).
Ada beberapa ketentuan dan persyaratan yang diberikan kepada setiap tamu kedatangan internasional. Antara lain kewajiban karantina, tes dan kesiapan satuan tugas.
"Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal delapan hari dengan biaya sendiri," tegas Luhut.
Namun Luhut mengatakan hanya beberapa turis dari beberapa negara saja yang diperbolehkan masuk ke Bali. "Negara kita buka dari Korea Selatan, China, Abu Dhabi Dubai, juga New Zealand," katanya.
Saat dibuka nanti, bandara di bali juga akan menerapkan ketentuan dan persyaratan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari penerapan karantina, test dan kesiapan satgas.
Luhut mengatakan setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti booking hotel untuk karantina minimal delapan hari dengan biaya sendiri.
Kebijakan ini diambil menyusul semakin turunnya kasus positif Covid-19 di Indonesia. Kasus konfirmasi nasional turun 98% dan kasus konfirmasi Jawa Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7% dari puncaknya pada 15 juli lalu.
"Tingkat reproduksi efektif di Jawa Bali juga sudah berada di bawah 1, dan khusus untuk Bali masih di angka 1. Selain itu jumlah testing yang dilakukan perhari terus mengalami peningkatan sehingga dapat menurunkan tingkat positivity rate yang sudah berada di bawah 1," pungkasnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan kebijakan tersebut akan sejalan dengan uji coba pembukaan Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman).
"Tentunya ini harus kita lakukan dengan penuh kehati-hatian. Karena walaupun kita sekarang mengalami situasi Covid-19 yang terkendali dan beberapa capaian kita ini mengundang pujian atau mengundang apresiasi dari banyak negara kita tidak boleh lengah. Kita harus tetap hati-hati dan waspada," ujar Sandi, sapaan akrab Sandiaga Salahuddin Uno, dalam weekly press briefing, Senin (4/10/2021).
Menurut dia, ada beberapa pertimbangan yang harus difinalisasi sebelum 14 Oktober. Termasuk dari segi negara, karantina, dan testing.
"Tapi yang paling terpenting yang paling utama dan prioritas adalah keselamatan baik masyarakat Indonesia terlindung dari lonjakan kasus-kasus baru Covid-19 dan juga bagaimana kita mengidentifikasi dan memitigasi varian-varian baru yang bermunculan berkaitan dengan mutasi virus corona," kata Sandi.
Lebih lanjut, dia bilang kalau pemerintah akan menyiapkan hotel-hotel yang dipersiapkan untuk karantina. Kemampuan untuk testing sudah mencapai 300 tes per hari di Bandara Internasional Ngurah Rai.
"Dari hasil pantauan persiapan penanganan Covid-19 akan kita laporkan sebelum hari H di pertengahan Oktober. Ini kita harus lakukan langkah-langkah agar persiapan G20 ini semakin baik karena kita bulan November akan ambil alih Presiden G20 dan kegiatannya banyak dipusatkan di Bali," ujar Sandi
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bali Kritis! 2.000 Kendaraan Pariwisata Sudah Ditarik Leasing