Inflasi Turki Hampir Sentuh 20%, Erdogan Gelar Siasat Baru
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan telah memerintahkan koperasi pertanian untuk membuka sekitar 1.000 pasar baru di seluruh negeri dan memberikan harga yang 'sesuai' untuk barang-barang konsumen. Hal ini dilakukan untuk menghadapi inflasi tahunan yang hampir menyentuh 20%.
Konstruksi akan segera dimulai di toko-toko untuk menyediakan barang murah dan berkualitas tinggi bagi masyarakat Turki. Langkah ini juga dilakukan untuk menyeimbangkan pasar, setelah harga konsumen naik ke level jauh di atas target resmi 5%.
Frustrasi oleh inflasi dua digit yang keras kepala dan jajak pendapat yang merosot, pemerintah Partai AK yang berkuasa, mulai menuding supermarket dan membuka penyelidikan terhadap potensi harga yang eksploitatif.
"Kami memerintahkan sekitar 1.000 dari bisnis ini untuk dibuka di sekitar Turki, masing-masing mulai dari 500 meter persegi," kata Erdogan dilansir dari Reuters, Senin (4/10/2021). "Ini adalah tempat di mana harga sesuai dengan anggaran warga kita."
Inflasi makanan tahunan hampir 30%, lonjakan harga komoditas global dan depresiasi tajam mata uang lira telah mendorong inflasi lebih tinggi sepanjang tahun.
Kemudian inflasi tetap dalam dua digit selama sebagian besar dari lima tahun terakhir, dan menggerus pendapatan rumah tangga. Kondisi pun membuat Turki jauh berbeda dari rekan-rekan pasar negara berkembang.
Analis mengatakan kredibilitas bank sentral yang terkuras terutama harus disalahkan atas masalah inflasi Turki. Erdogan memecat tiga gubernur bank terakhir karena ketidaksepakatan kebijakan. Di bawah tekanan dari presiden untuk stimulus, bank secara tak terduga memangkas suku bunga utamanya sebesar 100 basis poin menjadi 18% bulan lalu. Langkah ini pun membuat Lira merosot ke rekor terendah.
Namun dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah memulai inspeksi tingkat tinggi terhadap supermarket terbesar di Turki untuk penetapan harga yang tidak masuk akal dan konsumen yang menjadi korban. Pemerintah juga menyelidiki beberapa harga sarapan restoran di provinsi timur Van.
Wakil Presiden Fuat Oktay mengatakan peningkatan produksi pangan di desa-desa sangat penting untuk mencegah harga yang eksploitatif. Pada awal 2019, di tengah krisis mata uang yang menyebabkan inflasi melonjak pemerintah membuka pasarnya sendiri untuk menjual sayuran dan buah-buahan murah secara langsung, memotong pengecer yang dituduh menaikkan harga.
(rah/rah)