Internasional

Krisis Buat Inggris Cari Supir Truk BBM, Gajinya Rp 1,36 M

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
29 September 2021 15:10
Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Inggris. (AP/Jon Super)
Foto: Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Inggris. (AP/Jon Super)

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis distribusi energi yang terjadi di Inggris membuat desakan yang tinggi terhadap pemerintahan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson. Hal ini membuat PM yang juga mantan walikota London itu mengambil beberapa manuver untuk mengatasi krisis ini.

Pada Senin (27/9/2021) malam, Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri Inggris mengatakan bahwa militer akan disiagakan untuk menjadi pengemudi truk tanker untuk membantu menstabilkan rantai pasokan. Ini dilakukan baik untuk mengamankan barang maupun bahan bakar minyak (BBM).

"Sementara industri bahan bakar memperkirakan permintaan akan kembali ke tingkat normal dalam beberapa hari mendatang, kami mengambil langkah pencegahan yang masuk akal ini," kata Menteri Bisnis Kwasi Kwarteng dalam sebuah pernyataan.

"Jika diperlukan, pengerahan personel militer akan memberikan rantai pasokan dengan kapasitas tambahan sebagai tindakan sementara untuk membantu meringankan tekanan yang disebabkan oleh lonjakan permintaan bahan bakar di tingkat lokal."

Selain itu, London juga memperpanjang sertifikat supir truk tanker hingga Januari mendatang. Di Inggris, setiap supir truk pengangkut bahan-bahan mudah terbakar diketahui memiliki sertifikat ADR yang memiliki masa berlaku.

Permasalahan distribusi di Negeri Ratu Elizabeth sendiri terjadi akibat peraturan imigrasi yang semakin ketat pasca Brexit. Hal ini membuat supir truk yang kebanyakan merupakan imigran harus segera pulang ke negaranya. Hal ini sendiri sudah diperkirakan oleh negara-negara Uni Eropa (UE).

"Kami bekerja sangat keras untuk meyakinkan Inggris agar tidak pergi. Mereka memutuskan berbeda, dan saya berharap mereka akan mengatasi masalah yang datang dari itu, "kata calon kuat Kanselir Jerman, Olaf Scholz.

Namun, Brexit bukan satu-satunya faktor yang berkontribusi. Pandemi Covid-19 juga mendorong banyak pekerja asing meninggalkan Inggris, banyak di antaranya belum kembali.

Perubahan peraturan ketenagakerjaan juga menjadi penyebab utama kekurangan pengemudi. Kini jumlah pengemudi truk berkurang signifikan dan membuat pengiriman bahan bakar dan barang menjadi terhambat.

Beberapa pengusaha bahkan memberikan insentif agar ada lebih banyak yang mengambil pekerjaan tersebut. Bahkan ada yang menawarkan gaji 70.000 poundsterling atau US$ 95.750 per tahun, jumlah ini setara Rp 1,36 miliar (kurs Rp 14.200).

Selain itu, ada pula bonus untuk bergabung senilai 2.000 poundsterling.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inggris Dilanda Krisis Ini, Tentara 'Turun Gunung'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular