
Inggris Dilanda Krisis Ini, Tentara 'Turun Gunung'

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis energi di Inggris membuat tentara turun gunung. Ini khususnya untuk mengamankan bahan bakar minyak (BBM) yang mulai langka di negeri itu.
BBM sulit ditemui akibat masalah distribusi yang melibatkan supir imigran. Semenjak Brexit, proses imigrasi menjadi tak semulus sebelumnya.
Belum lagi krisis gas di Eropa yang menyebabkan harga naik dan berdampak ke Inggris. Warga berebut dengan industri yang kesulitan membeli gas karena harga tinggi, dan beralih ke BBM.
Melansir, Inggris setidaknya menerjunkan 150 tentara untuk mengoperasikan truk tangki bensin. Pemerintah mengaku sudah ada tanda-tanda volume BBM di SPBU mulai stabil.
"Semakin cepat kita semua dapat kembali ke kebiasaan membeli norma, semakin cepat situasi akan kembali seperti semula dan kita semua harus memainkan peran kita," kata Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps kepada BBC, dikutip Rabu (30/9/2021).
Sementara itu, dari pantauan media yang sama, di London, BBM di sebagian SPBU masih "kering kerontang". Royal Automobile Club menyebut ada peningkatan tajam jumlah pengemudi yang "terdampar" di pinggir jalan karena kehabisan bahan bakar.
Senin (27/9/2021) malam,. Dilaporkan pula antrean BBM sepanjang jalan raya A3, sekitar 25 mil barat daya pusat kota. Warga berharap bisa mengisi BBM.
"Saya berasal dari London. Ini adalah mimpi buruk," kkata Gay Jones, seorang warga.
"Setiap stasiun tutup dan jika ada yang buka antrean hingga ke ujung jalan."
Hal sama juga dirasakan warga lain Tristan Toulman. Ia mengaku sudah mencoba datang ke enam stasiun.
"Mulai besok, jika saya tidak menemukan ini, saya tidak akan bekerja karena saya mengemudikan kendaraan untuk mencari nafkah," katanya.
Di beberapa laporan lainnya, ketegangan juga meningkat antara warga di atrean SPBU. Insiden terjadi di stasiun Esso.
Seorang pria mengeluarkan pisau dan mengancam pengemudi lain. Perkelahian pun tak terelakkan.
Sementara itu, Inggris telah mengalami krisis supir truk bertahun-tahun. Negara itu membutuhkan 100.000 lebih supir.
Data lembaga pengangkutan Eropa menyebut 20.000 pengemudi truk telah meninggalkan Inggris sejak 18 bulan terakhir. Pemerintah Inggris berjanji menawarkan 5.000 visa jangka pendek untuk pengemudi truk asing guna mengisi kekosongan.
Inggris sendiri kini juga mengalami kenaikan harga listrik karena mahalnya harga gas. Akhir pekan lalu, perusahaan pembangkit setempat menyebut akan membangkitkan kembali pembangkit listrik tenaga uap batu bara (PLTU).
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Buat Inggris Cari Supir Truk BBM, Gajinya Rp 1,36 M