Menhub: Logistik di Indonesia Ruwet dan Termahal di Asia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa aktivitas logistik di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sangat besar. Namun, biaya logistik di Indonesia masih mahal, bahkan masih menjadi yang termahal di kawasan Asia.
"Biaya logistik di Indonesia menjadi yang termahal di kawasan Asia yaitu 23% dari PDB, dari persentasenya itu 8% dari transportasi darat," kata Budi dalam Webinar BPTJ, Selasa (28/9/2021).
Budi menjelaskan, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, luas wilayah Indonesia jauh lebih besar, ditambah kondisi geografis yang kepulauan, sehingga ongkos logistik bisa lebih mahal. Mengerucut pada wilayah Jabodetabek juga memiliki luas wilayah yang sangat besar, bahkan menjadi kawasan aglomerasi terbesar di kawasan Asia.
Pada wilayah aglomerasi, Budi memberikan catatan masalah logistik mulai dari kemacetan hingga permasalahan emisi gas buang.
"Ini harus diperhatikan semua pihak, jadi permasalahan tidak berlarut karena tidak kunjung diatur," katanya.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti mengatakan bahwa permasalahan logistik di wilayah Jabodetabek beragam, mulai dari kemacetan yang diciptakan kendaraan barang, gas emisi buang, hingga kerusakan jalan akibat kelebihan muatan.
"Sehingga disimpulkan Jabodetabek memiliki masalah logistik yang kompleks," imbuhnya.
Oleh karena itu, menurutnya pembenahan sistem logistik harus dilakukan oleh semua pihak. Apalagi, imbuhnya, rencana induk pembenahan wilayah Jabodetabek menargetkan penurunan biaya logistik 25% dari PDB.
"Ongkos logistik ditargetkan turun 25% dari PDB, ini tidak dapat dilakukan BPTJ sendiri," katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Temui Bos Boeing, Menhub Blak-blakan RI Butuh Banyak Pesawat
(wia)