Internasional

Korea Makin Ngeri, Kim Jong Un Tembak Proyektil ke Laut

sef, CNBC Indonesia

28 September 2021 06:31

This photo provided by the North Korean government, shows what it says a test fire of newly developed new-type tactical guided projectile by the Academy of Defense Science, at an undisclosed place in North Korea, Thursday, March 25, 2021. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided Rudal Korea Utara. AP/ — Foto: Rudal Korea Utara. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) dilaporkan menembakkan proyektil tak dikenal ke arah laut di lepas timur pantainya, Selasa (28/9/2021). Ini dilakukan dua minggu setelah negara itu menguji sistem peluru kendali terbaru.

Hal ini terungkap dari pernyataan Korea Selatan (Korsel). Namun rincian detail tak diberikan.

Baca:

AS & Rusia Rusuh di Langit, Sukhoi 35S Buntuti Bomber B-52H

Tindakan ini dilakukan berbarengan dengan munculnya Duta Besar Korut untuk PBB di sidang lembaga itu di New York Amerika Serikat (AS), menyerukan diakhirinya "kebijakan bermusuhan" Washington terhadap Pyongyang. Ia menegaskan tidak ada yang bisa menyangkal hak negara untuk membela diri dan menguji senjata.

Ini juga terjadi setelah adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong- yang juga penasihat utama Korut- "menggantung" prospek pertemuan puncak antar dua Korea. Ia menyebut Korsel "telah melontarkan pernyataan kurang ajar" dan menuding AS melakukan "standar ganda" pada perkembangan militer Korut dan Korsel.

Ini terkait uji coba rudal yang beberapa bulan ini gencar dilakukan Korsel. Seoul juga berhasil menguji coba peluncuran rudal balistik (SLBM) kapal selam untuk pertama kalinya, menjadikannya salah satu dari segelintir negara dengan teknologi canggih.

Sebelumnya, pembicaraan nuklir Korut antara AS dan negeri itu terhenti sejak pertemuan puncak di 2019, saat Presiden AS masih dijabat Donald Trump. Kala itu eskalasi terjadi, di mana Korut meledakkan kantor penghubung perbatasan antara kedua negeri serumpun itu.