Covid Turun! RI Minta Dihapus dari Daftar Negara Red List

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
26 September 2021 10:35
Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 39, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, (19/8/2021). (Dok: Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Kedatangan Vaksin Covid-19 Tahap 39, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, (19/8/2021). (Dok: Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi Covid - 19 di Indonesia diklaim sudah lebih baik dari negeri lain. Untuk itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta petinggi negara sahabat untuk menghapus Indonesia dari daftar merah perjalanan.

Retno mengatakan dalam pertemuan tinggi di Sidang Majelis Umum PBB ke 76 di New York, Jumat (24/9/2021) malam waktu AS, IA sudah melakukan pembahasan isu dengan 18 negara membahas beberapa isu. Salah satunya terkait penanganan Covid-19.

Dia mengatakan situasi Covid - 19 di Indonesia sudah semakin membaik karena berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Baik berupa vaksinasi maupun aturan terkait protokol kesehatan.

Sehingga positivity rate di Indonesia jauh lebih baik yang berada di bawah rata-rata 2%. Ini di bawah standar WHO sebesar 5%, dimana sebelumnya sempat mencapai titik 31%.

"Kita lakukan compare notes dengan berbagai negara terkait penangan Covid-19, saya sampaikan situasi di Indonesia semakin membaik karena berbagai upaya yang dilakukan pemerintah," katanya dalam keterangan, dikutip, Minggu (26/9/2021).

Untuk itu secara khusus, Reto mengatakan terhadap beberapa negara yang masih menerapkan red listatau daftar merah larangan masuk bagi WNI, untuk segera dicabut. Dia mencontohkan seperti Perancis yang sudah mengeluarkan Indonesia dari red list.

"Secara khusus, terhadap beberapa negara yang masih menerapkan red list, saya minta agar situasi di Indonesia saat ini dapat dipertimbangkan untuk mengubah status red list tersebut," jelasnya.

Untuk diketahui pencabutan daftar merah Indonesia disampaikan kepada Komisaris Tinggi UNHCR, Sekjen Liga Arab, CEO US ASEAN Business Council, Menlu Sri Lanka, Menlu Jepang, Presiden Palau, Menlu Mozambik, Menteri Negara Luar Negeri Inggris, Lord Ahmad of Wimbledon. Lalu Menlu Pakistan, Menlu Serbia, Menlu Iran, Sekjen PBB, PM Belanda, Menlu Perancis, US Under Secretary for Political Affairs, Menlu Mauritania, Menlu Thailand, Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Duta Besar Zalmay Khalilzad.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dari 5 Negara, Ratusan Pelaku Perjalanan Positif Tiba di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular