Internasional

Asing Warning Covid-19 RI, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 September 2021 17:05
Motorists queue at a checkpoint during a stricter lockdown as a precaution against the spread of the new coronavirus disease at the outskirts of Marikina City, Philippines on Friday, August 6, 2021. Thousands of people jammed coronavirus vaccination centers in the Philippine capital, defying social distancing restrictions, after false news spread that unvaccinated residents would be deprived of cash aid or barred from leaving home during a two-week lockdown that started Friday. (AP Photo/Basilio Sepe)
Foto: AP/Basilio Sepe

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 sepertinya telah berangsur-angsur menurun di Indonesia. Penurunan ini ditandai dari angka infeksi harian yang berada di bawah 10 ribu kasus, berbeda pada Juli lalu yang bahkan menembus 50 ribu infeksi perhari.

Keadaan ini pun membuat pemerintah Indonesia mulai membuka kembali tempat-tempat wisata seperti Bali. Meski masih diharuskan untuk memenuhi protokol kesehatan, namun beberapa syarat-syarat perjalanan sudah mulai dilonggarkan.

Berkaca pada kondisi ini, beberapa ahli kesehatan global mengingatkan Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara dengan kondisi serupa agar tidak lengah dan terus waspada. Pasalnya angka vaksinasi di Indonesia dan mayoritas Asia Tenggara, masih rendah.

Selain itu, angka testing yang masih cukup rendah juga menjadi catatan para ahli dalam pembukaan kembali tempat tempat wisata. Bila hal ini tidak segera diselesaikan, ahli menyebut akan ada konsekuensi yang serius.

"Anda akan melihat lonjakan kasus parah ini kemudian akan membanjiri ICU ... tempat tidur, ventilator, akan ada tantangan kekurangan kapasitas," kata Yanzhong Huang, rekan senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations kepada CNN International, Rabu (21/9/2021).

Meski begitu, para ilmuwan juga cukup khawatir mengenai apabila opsi penguncian ketat kembali diberlakukan. Pasalnya banyak warga RI dan Asia Tenggara lainnya sangat bergantung dari kegiatan ekonomi yang terkunci akibat pandemi.

"Jutaan orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Abhishek Rimal, koordinator kesehatan darurat regional di Federasi Palang Merah Internasional.

"Ada tenaga kerja besar di Asia yang bergantung pada upah harian, dan mereka terpengaruh karena penurunan ekonomi ini."

Rimal menambahkan bahwa saat ini cara yang mungkin dapat dilakukan untuk menyelesaikan dilema pembukaan atau penguncian ketat ini adalah dengan menggenjot vaksinasi. Ia menghimbau bahwa dunia mau bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan vaksin seluruh negara di dunia.

"Kecuali kita melakukan ini, kita pasti akan melihat lonjakan kasus dalam beberapa hari atau minggu mendatang," tambahnya.

Mengutip Reuters, Indonesia misalnya menyuntikkan 121 juta dosis vaksin Covid-19. Secara persentase, angka ini baru mewakili 23% penduduk.




(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan

Next Article Kasus Covid Tetangga RI Meledak 4.000%, RI Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular