
Perang Dingin Jilid II di Depan Mata, AS-China Makin Tegang

Perang Dingin melahirkan dua blok besar, Barat dan Timur. Blok Barat dengan AS sebagai jagoan dan Blok Timur punya Soviet sebagai jawara. Masing-masing kemudian membentuk pakta pertahanan sendiri yaitu NATO di Barat dan Pakta Warsawa di Timur.
Kini, di Perang Dingin Jilid II, AS dan China pun mencoba menggalang kekuatan. AS membentuk pakta pertahanan informal dengan India, Jepang, dan Australia. Gerombolan ini dinamai Quad. Kemudian AS juga merangkul Inggris dan Australia untuk membentuk AUKUS.
China memang belum membentuk koalisi seperti AS. Namun China rajin merangkul Rusia dan sepertinya mereka berdua cocok. Rusia yang sekarang adalah titisan Soviet, jadi keduanya masih punya 'ikatan batin'.
Perang Dingin Jilid II sepertinya bakal berlangsung lama. AS bakal mati-matian mempertahankan tahkta sementara China akan menggunakan berbagai cara untuk kudeta.
Namun Presiden AS Joseph 'Joe' Biden punya pandangan bahwa negaranya akan berjaya. Menurut penerus Trump ini, China tidak akan punya kesempatan menjadi negara adikuasa baru.
"China punya tujuan untuk menjadi pemimpin dunia, terkaya di dunia, terkuat di dunia. Itu tidak akan terjadi selama pengawasan saya.
"AS akan terus tumbuh. Selama Anda (Presiden China Xi Jinping) dan negara Anda terus melanggar hak asasi manusia, kami akan terus bekerja agar itu tidak terjadi lagi," tegas Biden dalam sebuah wawancara dengan ABC pada Maret lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji)