CNBC Indonesia Award 2021

Bank Jatim Raih The Most Adaptive Regional Bank 2021

Arif Gunawan S, CNBC Indonesia
Kamis, 23/09/2021 15:12 WIB
Foto: Foto/ CNBC Awards 2021

Jakarta, CNBC Indonesia- Di tengah pandemi Covid-19 yang menantang,  PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk kembali meraih prestasi gemilang dalam kancah nasional.

Bank yang dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini meraih "The Most Adaptive Regional Bank 2021" di ajang CNBC Indonesia Award 2021 The Best Regional Banks. Penghargaan ini diterima secara virtual oleh Direktur Teknologi Informasi & Operasi Bank Jatim, Tonny Prasetyo dalam event The Best Regional Banks, Kamis (23/9/2021).

"Kami dari Bank Jatim mengucapkan terima kasih kepada CNBC Indonesia dan Dewan Juri atas penghargaan The Most Adaptive Regional Bank 2021 dalam CNBC Indonesia Award 2021. Kami berharap penghargaan ini memotivasi kami untuk lebih baik, lebih berinovasi dan terus berkontribusi dalam memajukan roda perekonomian di Indonesia khususnya Jawa Timur," ujarnya.


Tonny menambahkan bahwa manajemen Bank Jatim mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jatim, stakeholder, shareholder, nasabah dan seluruh karyawan atas kolaborasi dan sinergi yang telah menjadi kunci sukses Bank Jatim dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19

"Semoga support dan kerja sama ini dapat terus berlanjut, selaras dengan visi dan misi kami," kata Tonny.

Dalam kajian Tim Riset CNBC Indonesia, Bank Jatim menjadi contoh terbaik bahwa situasi krisis, pada titik tertentu, justru menjadi kawah candradimuka yang mengubah seseorang atau sebuah organisasi menjadi lebih kuat. 

Adaptasi dan mengikuti perubahan zaman seolah telah menjadi DNA bagi bank yang didirikan pada tahun 1961 tersebut. Lahir sebagai BPD yang melayani pasar regional, Bank Jatim justru berkembang menjadi satu dari sedikit bank BPD yang menjadi perusahaan terbuka.

Mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2012, perseroan membuktikan diri sebagai bank BDP yang siap merangkul prinsip keterbukaan dan tata kelola baik (good corporate governance/GCG).

Saham perseroan yang berkode BJTM pun di papan bursa tergolong aktif, dan sepanjang 12 bulan (setahun) terakhir sukses mencetak gain (keuntungan transaksi pasar) sebesar 14,6%. Bahkan selama 5 tahun terakhir, saham perseroan terdongkrak hingga 50%.

Kini, ketika disrupsi digital mendera sejak 5 tahun terakhir. Bank Jatim pun tidak terdiam dalam kejumudan. Pada tahun 2018, mereka meluncurkan layanan akun virtual (virtual account), dan transaksi remitansi.

Tahun lalu, perseroan meluncurkan Jatim Code QRIS, sebuah layanan yang disediakan Bank Jatim kepada merchant untuk melakukan layanan QRIS-MPM (Quick Response Code Indonesia Standard - Merchant Presentes Mode) secara lebih cepat. Aplikasi ini mempermudah para merchant melayani dan atau melakukan transaksi pembayaran

Terbaru, tahun ini Bank Jatim meluncurkan JConnect, yakni sebuah branding layanan digital perbankan yang menghubungkan semua kebutuhan nasabah dalam satu platform, sehingga menciptakan kemudahan akses layanan perbankan di manapun dan kapanpun.

Pengenalan brand platform digital yang baru tersebut menjadi strategi Bank Jatim untuk memberikan layanan yang adaptif terhadap kebiasaan baru masyarakat dalam bertransaksi, terutama di era pandemi.

Layanan terbaru tersebut melengkapi platform M-banking, SMS banking, dan online banking yang telah mampu menyediakan lebih dari 21 layanan dalam satu aplikasi, mulai dari transfer, pembayaran listrik, pembayaran tagihan air, kartu kredit, SPP, hingga tiket kereta.

Mengejar Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Bank yang dipimpin Busrul Iman sebagai Direktur Utama ini pada dasarnya memang harus berpacu mengejar tingginya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Harap dicatat, Jatim adalah satu dari sedikit provinsi yang mencetak pertumbuhan ekonomi di atas rerata nasional dalam 1 dasawarsa terakhir.

Jika perseroan mengambil strategi pengembangan biasa-biasa seperti halnya beberapa bank BPD kecil yang hanya tumbuh mengikuti kenaikan belanja pemerintah daerahnya, maka ia akan kehilangan peluang menikmati gurihnya ekonomi di provinsi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar kedua, setelah DKI Jakarta, tersebut.

Kunci kekuatan ekonomi Jatim adalah kuatnya kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Regional Brutonya (PDRB), yakni sebesar 30% per 2019. Bandingkan saja dengan PDB Indonesia di mana sektor manufaktur hanya menyumbang 17% dari PDB.

Berpacu dengan kompetisi bank nasional yang juga merangsek ke provinsi wilayah mereka, Bank Jatim pun mempercepat penggunaan teknologi digital untuk menciptakan layanan yang efisien, nyaman, dan bersaing sehingga mampu menggaet pasar lebih cepat dan lebih besar.

Dengan layanan terbarunya, JConnect, Bank Jatim bisa mengintegrasikan pengelolaan keuangan daerah, melakukan elektronifikasi keuangan daerah sehingga lebih terpantau dan terhindar dari risiko fraud, serta menggenjot layanan transaksi non tunai di Pemprov Jatim.

Platform yang sama juga memungkinkan Bank Jatim me-digitalisasi UMKM sehingga mereka bisa dan terbiasa melakukan transaksi dan pemasaran secara online, mampu mengakses marketplace, hingga mampu mengajukan kredit secara online untuk keperluan modal usaha.

Bagi masyarakat umum, Jconnect menyediakan layanan perbankan yang mudah diakses, dapat dilakukan di mana saja, kapan pun, secara aman. Saat ini, tren familiarisasi layanan digital di Bank Jatim meningkat, sebagaimana terlihat dari kenaikan penggunaan mobile banking mereka sebesar 18% sepanjang tahun berjalan.

Penggunaan internet banking juga meningkat, sebesar 13,2% menjadi 18.880 transaksi selama tahun berjalan, setelah pada tahun lalu melonjak 39,6% (secara tahunan). Sementara itu, penggunaan SMS Banking tumbuh 14,3% secara tahun berjalan menjadi 411.137.

Mengacu pada terobosan Bank Jatim dan kentalnya karakter transoformatif di jajaran direksi, kami memutuskan Bank Jatim terpilih menjadi pemenang penghargaan "The Most Adaptive Regional Bank 2021" di ajang CNBC Indonesia Award, mengalahkan lima nominee lainnya. Bank Jatim meraih skor 88 (dari 100).

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi CNBC Indonesia kepada bankir BPD, yang menunjukkan terobosan dan kebijakan yang begitu transformatif sehingga mengubah cara bisnis konvensional, dan mengubah stigma bank BPD yang kadang diasosikan dengan 'kasir pemda.'

Bank Jatim menunjukkan bahwa perubahan radikal sangat perlu dan sangat bisa dijalankan bank BPD< dan pada ujungnya berdampak positif pada kinerja keuangan dan profitabilitas mereka. Untuk mencapai kesimpulan tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia melakukan kajian riset dan analisis kualitatif terhadap kebijakan bank BPD di era pandemi tahun ini.

Proses penilaian dilakukan pada Agustus- September, dengan berbasis pada data primer perseroan, data resmi sekunder dari publikasi resmi BEI, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta media monitoring terhadap 30 media utama nasional.

Semoga penghargaan ini mendorong Bank Jatim selaku pemenang dan pelaku BPD yang lain di Indonesia untuk memacu inovasinya, beradaptasi menghadapi tantangan zaman, untuk dapat membagikan nilai (value) yang terbaik bagi pemegang saham dan publik.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 




(dob/dob)