Soal Blue Print Transformasi Digital OJK, Begini Respons BPD

Yuni Astutik, CNBC Indonesia

23 September 2021 13:47

Ilustrasi Gedung OJK — Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan blue print (cetak biru) transformasi digital perbankan tahun 2021 yang bertujuan agar perbankan tetap aman.

Menanggapi ini, BPD Jawa Timur melalui Direktur Teknologi Informasi dan Operasinya, Tonny Prasetyo berharap agar blueprint ini bisa menunjang transformasi digital BPD Jatim ke depannya.

"Saya kira sangat penting di blue print ikut menunjang kepada masyarakat agar bisa mengubah perilakunya dalam transaksi keuangan masyarakat," ujarnya dalam acara CNBC Indonesia Award The Best Regional Banks, Kamis (23/9/2021).

Senada dengan Tonny, Direktur Utama (Dirut) Bank Jateng Supriyatno mengatakan blue print tersebut menumbuhkan harapan. Khususnya industri perbankan bisa bersiap diri dalam menghadapi transformasi digital.

Baca:

Ini 3 Strategi Bank Jateng Terus Tumbuh di Tengah Pandemi

"Ada dua sisi lain in term of operation bank itu sendiri, harus lebih sadar akan cyber crime dan pengelolaan data dan ini jadi PR besar bagi perbankan kita," tuturnya.

Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin juga angkat bicara. Menurut dia, OJK sangat responsif terhadap perkembangan yang ada. Bahkan, sejak 2018 yang lalu, OJK telah menerbitkan POJK untuk layanan digital.

"Juklak dan juknisnya akan membantu kami dalam upaya kami berkolaborasi bersama lembaga jasa keuangan digital seperti fintech dan P2P dan lainnya. Upaya kami untuk bisa menjadi lokomotif ekonomi daerah bisa membantu PEN juga, dari sisi produk diharapkan bisa membantu transaksi layanan dan aman," pungkasnya.

Informasi saja, The Best Regional Banks adalah event pembuka dalam rangkaian Road To CNBC Indonesia Awards 2021. Tujuan acara ini adalah melakukan penilaian dan memberikan apresiasi kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) atas inovasi dan terobosan yang telah diraih.

Apresiasi juga diberikan kepada BPD yang mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi daerah untuk bangkit dari masa sulit, akibat pandemi Covid-19. Selain itu, penilaian juga dilakukan kepada BPD yang terus terus kreatif dan mengadaptasi teknologi terkini demi kinerja dan pelayanan terbaik untuk nasabah.