Ritel 'Berdarah-darah', Matahari Tutup 1 Gerai di Kota Bogor

News - Ferry Sandi & Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 September 2021 14:10
Ilustrasi Matahari Department Store (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Ilustrasi Matahari Department Store (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gerai ritel yang harus tutup di tengah pandemi Covid-19 kembali bertambah. Kali ini salah satu gerai milikĀ PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) di Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jawa Barat, resmi ditutup.

Informasi itu beredar di media sosial Twitter sejak kemarin, salah satunya dari @txtdaribogor.

"Kami informasikan bahwa terhitung tanggal 16 September 2021 toko kami ditutup untuk umum. Terima kasih atas perhatian dan dukungan anda selama ini," tulisnya.



Sejak beberapa tahun lalu, Matahari tercatat memiliki beberapa gerai di Kota Bogor, misalnya di Lippo Plaza Keboen Raya serta Bogor Trade World. Lokasi kedua gerai tidak jauh dari toko yang tutup saat ini.

Meski demikian, masih ada beberapa gerai lain di kota hujan yang masih bisa dikunjungi.

"Matahari masih dapat melayani anda di gerai terdekat, antara lain Matahari Ekalokasari dan Matahari Cibinong City Mall," tulis pengumuman lanjutan.

Direktur Independen LPPF Miranti Hadisusilo membenarkan kabar itu. "Iya benar, penutupan gerai di Bogor masuk dalam rencana penutupan 13 gerai Matahari di tahun ini," ujar Miranti, saat dikonfirmasi CNBC Indonesia.

Seperti diketahui, pada tahun ini perseroan memang berencana menutup 13 gerai. Mengacu pada laporan kuartalan, hingga Q1-2021, perusahaan mengoperasikan 147 gerai, jumlahnya sama dengan posisi 31 Desember 2020. Jumlah itu terbagi di Sumatera 28, Jawa 86, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku 28 dan wilayah lainnya 5 gerai.

Dari 147 gerai tersebut terdapat 124 gerai reguler dan 23 gerai dalam pengawasan. Sementara itu selama Q1, Matahari dijadwalkan menutup 13 gerai tahun ini, dan masih ada 10 gerai yang dalam pengawasan untuk kemungkinan ditutup.

Dalam dokumen paparan publik yang disampaikan manajemen kepada Bursa Efek Indonesia, perseroan akan menerapkan strategi omnichannel, yakni dengan memaksimalkan strategi penjualan secara fisik dan daring.

"Beberapa gerai dapat diperbesar sesuai permintaan, sementara itu beberapa gerai perlu dirasionalisasi sehubungan preferensi pilihan saluran pelanggan untuk berbelanja. Namun, secara keseluruhan, kami percaya bahwa keputusan ini harus diambil atas dasar kebutuhan pelanggan dan produktivitas," ungkap manajemen.

Sampai dengan semester pertama ini, LPPF tercatat membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 532,48 miliar, berkebalikan dari sebelumnya rugi Rp 357,87 miliar. Perolehan laba bersih ini sejalan dengan naiknya pendapatan bersih LPPF sebesar 58,44 persen menjadi Rp 3,57 triliun dari sebelumnya Rp 2,25 triliun.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Hot News: Mobil Tak Laku, Hingga Ramalan Matahari Akan Mati


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading