Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Jokowi soal Covid-19

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 September 2021 08:35
Presiden Joko Widodo terima Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur, 15 September 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)
Foto: Presiden Joko Widodo terima Perhimpunan Insan Perunggasan dan Peternak Ayam Petelur, 15 September 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pernyataan bernada positif seiring dengan tidak masuknya Indonesia dalam 10 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia, meskipun jumlah penduduk Indonesia merupakan keempat terbanyak di antara negara-negara dunia.

"Alhamdulillah, kasus Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan," kata Jokowi dalam sambutannya secara daring dalam sebuah forum Economic Outlook 2022, di Jakarta, Rabu (15/9/2021).

"Kita sangat optimistis, tetapi kita tetap harus selalu waspada. Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia," kata Presiden lagi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus harian di Indonesia turun dari puncaknya pada 15 Juli lalu mencapai 56.000, menjadi 2.500 kasus per hari pada 13 September.

Penurunan persentase kasus harian sebesar 13,6% kasus harian per 1 juta, jauh di bawah negara tetangga Asean.

Selain itu keterisian rumah sakit atau BOR (Bed Occupancy Rate) rata-rata di angka 13,8%. Sementara wisma atlet yang sempat menyentuh BOR pada 92% turun menjadi 7% per 12 September.

"Angka positivity rate kita di 2,64% lebih baik dari dunia pada 8,34%," jelasnya.

Mantan Wali Kota Solo ini juga mengatakan tingkat vaksinasi Indonesia sudah mencapai 72 juta orang atau 34,9% dari total populasi, dengan total dosis yang sudah tersuntikan mencapai 42%.

Meski demikian, wabah corona tidak akan hilang dalam sekejap. Vaksinasi akan membantu masyarakat hidup berdampingan dengan covid.

"Kita harus mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19 karena memang covid ini tidak akan hilang secara total dari negara kita," kata Jokowi.

Vaksinasi sendiri dilakukan secara jemput bola (door to door) untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Diharapkan dengan vaksinasi, bisa memberikan perlindungan lebih dari ancaman Covid-19.

"Ini merupakan salah satu kunci untuk menghambat penyebaran Covid-19 dan kita harapkan dengan percepatan vaksinasi, penyebaran Covid-19, laju penyebarannya bisa kita kendalikan," jelasnya.

NEXT: Jumlah Kasus Baru per 17 September

Kementerian Kesehatan mencatat, kasus baru Covid-19 di Indonesia kembali melandai yang membuat kasus aktif terus turun hingga ke bawah 70.000 kasus.

Data Kemenkes pada Jumat (17/9/2021) dengan terjadi penambahan 3.835 kasus baru di Indonesia.

Jumlah ini, meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang tercatat 3.145 orang. Kondisi ini membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia menembus 4,185 juta orang.

Seperti hari-hari sebelumnya, kasus kesembuhan terpantau masih tinggi. Jumat kemarin, pasien sembuh bertambah 7.912 orang, sehingga totalnya menjadi 3.976.064 orang.

Penambahan pasien sembuh yang jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru setiap harinya membuat kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan pun semakin berkurang.

Saat ini jumlah kasus aktif mencapai 68.942 orang, turun dibandingkan hari sebelumnya 73.238 orang.

Sayangnya, kasus kematian juga masih terus bertambah. Jumat 17 September, kasus kematian bertambah 219 orang, sehingga totalnya menembus 140 ribu orang atau tepatnya 140.138 orang.

Sebelumnya, Jokowi untuk kesekian kaiinya menegaskan bahwa masyarakat harus mempersiapkan diri untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Berbicara saat memberikan keterangan pers kala peninjauan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jokowi mengatakan wabah corona tidak akan hilang dalam sekejap.

"Kita harus mulai belajar hidup berdampingan dengan Covid-19 karena memang covid ini tidak akan hilang secara total dari negara kita," kata Jokowi.

Jokowi yang didampingi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjelaskan tujuannya datang ke Aceh untuk memastikan program vaksinasi berjalan lancar.

"Untuk memastikan ada percepatan vaksinasi di Provinsi Aceh. Dan kita harapkan melalui kegiatan vaksinasi ini, total ada 30 ribu masyarakat yang akan tervaksin dan 42 ribu santri dan pelajar," kata Jokowi.

"Kita berharap, semakin banyak masyarakat divaksin akan memberikan perlindungan maksimal kepada kita semua," kata eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular