Nyusul Korea, China-Eropa Mau Investasi Baterai EV di RI

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 September 2021 19:25
Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co
Foto: Ilustrasi baterai pada mobil listrik yang dikemas dalam komponen yang aman. electrec.co

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan banyak negara yang tertarik berinvestasi baterai untuk mobil listrik di RI. Bahkan, ada sekitar 6-7 negara yang mau masuk berinvestasi di Indonesia.

Bahlil mengatakan, investasi baterai di RI tidak hanya tertuju pada satu negara saja. Dia mengatakan, Indonesia menganut ekonomi bebas aktif, sehingga Indonesia tidak hanya memberikan ruang hanya pada satu negara saja.

Bahlil menjelaskan perusahaan dari China yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) berminat untuk berinvestasi baterai EV di Indonesia dan sebentar lagi menurutnya akan ada investor dari Eropa juga akan berinvestasi di Indonesia.

"Eropa bentar lagi saya umumkan, tapi gak perlu saya bicara. Kami di Kementerian Investasi punya protap, sudah teken (sepakat) baru diumumkan, atau diyakini benar masuk, baru diumumkan. Jadi Eropa pun akan masuk, salah satu China pun sudah CATL," ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (17/09/2021).

Selain itu, dia juga menyebut masih ada lagi negara di Asia Tenggara yang akan berinvestasi baterai EV di Indonesia, sehingga akan ada sekitar 6-7 negara yang berminat investasi di RI.

"Jadi ada 6-7 negara yang akan masuk ke Indonesia. Makanya, Indonesia akan kita jadikan pusat produsen baterai mobil," lanjutnya.

"Gak benar kalau hanya Korea saja, gak boleh ada satu negara pun yang mengatur Indonesia. Kita berikan ruang kompetisi yang fair," tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, Indonesia menguasai salah satu komponen bahan baku baterai yakni nikel yang merupakan pemilik cadangan terbesar di dunia. Mestinya, imbuh Bahlil, Indonesia menjadi pemain yang besar di sektor baterai ini.

RI punya cita-cita menjadi pemain baterai global pada 2027 mendatang. Demi mengejar target ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun membentuk Indonesia Battery Corporation (IBC). IBC juga akan bermitra dengan investor asing yang akan berinvestasi di Indonesia nantinya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil: Mei 2022 RI Perdana Produksi Mobil Listrik!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular