Dimulai Sejak 2017, Hampir 300 Titik BBM 1 Harga Beroperasi
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berupaya memberikan akses yang sama pada energi bagi semua masyarakat Indonesia, termasuk di kawasan 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan). Melalui program BBM Satu Harga yang dicanangkan sejak 2017, warga dari Sabang sampai Merauke bisa mengakses BBM dengan harga yang wajar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan sampai dengan 2024 mendatang akan ada 584 penyalur BBM Satu Harga.
Dalam acara Peresmian 17 Titik BBM Satu Harga, Kamis (16/09/2021), dia mengatakan secara nasional sampai 2020 sudah terbangun lebih dari 250 penyalur BBM Satu Harga.
Perlu diketahui, program BBM Satu Harga ini telah tersedia di 297 titik tersebar di seluruh wilayah Indonesia, di mana 287 titik di antaranya dikelola PT Pertamina (Persero).
"Tahun 2021 sekarang ini diresmikan serentak 17 penyalur BBM, maka di tahun 2021 sudah ada 44 penyalur yang sudah melaksanakan dari (target) 76 penyalur," paparnya saat acara peresmian 17 Titik BBM Satu Harga, Kamis (16/09/2021).
Meski capaian tahun ini baru 44 penyalur yang beroperasi, menurutnya masih ada sisa waktu tiga bulan untuk mengejar tambahan 32 penyalur sesuai target tahun ini. Pihaknya pun masih berharap agar target 76 penyalur BBM Satu Harga pada 2021 ini masih bisa dicapai.
Sementara tantangan untuk mencapai target hingga 2024 menurutnya adalah membangun 80-100 stasiun per tahun dalam kurun waktu tiga tahun.
"Perlu upaya-upaya kita yang keras, sehingga niat kita memberikan masyarakat energi berupa BBM yang terjangkau bisa dipenuhi, ini niat yang mulia ini program pemerintah dicanangkan sejak 2017," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa BPH Migas sejak tahun 2017 konsisten mengawal pembangunan penyalur BBM 1 Harga.
"Sampai tahun 2020 capaian program BBM satu harga sebanyak 253 penyalur, sedangkan tahun 2021 adalah 76 penyalur, yang sudah beroperasi 44 penyalur atau sekitar 58%," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan dalam menggenjot pembangunan ini tidak hanya pemerintah yang berupaya, namun PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha Penerima Penugasan untuk dapat mengakselerasi pelaksanaan pembangunan penyalur. Dengan demikian, diharapkan target di tahun 2021 bisa tercapai.
(wia)