Jangan Terlena RI! WHO Warning, Provinsi Ini Waspada
Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 di Indonesia telah menunjukkan sinyal-sinyal terkendali. Terlihat penurunan infeksi harian dan angka Bed Occupancy Rate (BOR).
Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden menuturkan kasus harian turun dari puncaknya pada 15 Juli lalu pada 56 ribu, menjadi 2.500 kasus per hari pada 13 September. Penurunan persentase kasus harian sebesar 13,6% kasus harian per 1 juta, jauh di bawah negara tetangga Asean.
"Alhamdullilah angka penularan Covid - 19 menunjukan penurunan, kita optimis tetapi harus tetap waspada. Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar jumlah kasus tertinggi di dunia," katanya dalam webinar kemarin.
Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatannya kepada Indonesia. Mereka menghimbau agar masyarakat tetap waspada di tengah pelonggaran dan meningkatnya mobilitas publik.
"Diperlukan rencana untuk mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan dampak peningkatan mobilitas terhadap transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan daerah," ujar lembaga PBB itu dalam rilis terbarunya, Rabu (15/9/2021).
WHO melihat peningkatan terjadi di beberapa lokasi di Jawa Bali. Lembaga yang berbasis di Swiss itu menyebut peningkatan mobilitas di bidang ritel dan rekreasi terlihat terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.
Sementara itu, WHO juga menyatakan perlu ada penanganan khusus bagi beberapa provinsi lainnya. Pasalnya secara statistik jumlah kasus di beberapa provinsi itu meningkat tajam.
"Diperlukan tindakan berkelanjutan di provinsi dengan zona merah muda (Kalimantan Utara) dan kuning (Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat)."
(sef/sef)