Di Pinggir DKI Dibangun Pabrik Sel Baterai Raksasa Rp 16 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua pabrikan asal Korea Selatan Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd secara resmi memulai pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Adapun lokasi yang direncanakan menjadi area pembangunan pabrik, yaitu tepatnya di Karawang New Industry City yang berdekatan dengan ibu kota Jakarta.
"Dimulai dari kehadiran pabrik ini, ekosistem kendaraan listrik akan dapat sukses terbangun di Indonesia seiring dengan pengembangan dari berbagai industri terkait. Lebih jauh lagi, kami berharap Indonesia dapat memainkan peran penting di pasar kendaraan listrik di ASEAN." kata Chairman Hyundai Motor Group, Euisun Chung, Rabu (15/9).
Turut menghadiri seremonial peletakan batu pertama ini yaitu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Pilihan Redaksi |
Pada Juli lalu, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan pemerintah Indonesia dalam mendirikan joint venture (JV) yang membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia.
Kedua perusahaan tersebut mengumumkan nilai investasi yang mencapai total USD 1,1 miliar (Rp 15,9 triliun) ke dalam JV tersebut, di mana masing-masing perusahaan memegang nilai saham atau kepemilikan sebesar 50 persen.
"Hari ini menandakan langkah besar dalam memulai era baru industri baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia, seiring dengan pembangunan pabrik manufaktur sel baterai pertama di Indonesia," ujar President & CEO LG Energy Solution Jong-hyun Kim.
"Bersama-sama, melalui kemitraan joint venture ini, kita telah selangkah lebih maju dalam membangun rantai pasokan komprehensif kendaraan listrik yang pertama di dunia." lanjutnya.
Pabrik baru untuk manufaktur sel baterai ini akan dibangun di atas sebidang tanah seluas 330.000 meter persegi. Pembangunan pabrik akan diselesaikan pada semester pertama tahun 2023, sedangkan produksi sel baterai secara massal di fasilitas baru ini diharapkan dapat dimulai pada semester awal tahun 2024.
Saat beroperasi secara penuh, fasilitas ini ditargetkan dapat memproduksi 10 GWh sel baterai lithium-ion dengan bahan katoda NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) setiap tahunnya, yang mana cukup untuk memenuhi kebutuhan 150.000 unit BEV.
Selain itu, fasilitas ini juga akan disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 30 GWh agar dapat memenuhi pertumbuhan permintaan BEV di masa yang akan datang.
Sel baterai yang diproduksi di Karawang ini akan diaplikasikan pada model kendaraan listrik milik Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform khusus BEV dari Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
Pabrik baru ini akan membantu Hyundai dan Kia untuk memproduksi kendaraan dengan efisiensi, performa, dan keamanan tingkat tinggi dengan cara memasok sel baterai yang dioptimalkan untuk berbagai model BEV dari kedua perusahaan otomotif tersebut.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produsen iPhone Masuk, RI Bisa Jadi 'Raksasa' Baterai Dunia