Gak Cuma Nikel, RI Punya 'Harta Karun' Ini Buat Bikin Baterai EV

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
17 February 2025 14:10
Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube Komisi XII DPR RI Channel)
Foto: Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI. (Tangkapan Layar Youtube Komisi XII DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkapkan Indonesia memiliki berbagai macam komoditas sebagai bahan baku pembuat baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Tidak hanya nikel, tembaga, aluminium, kobalt, mangan juga menjadi komponen terbesar pengembang baterai EV itu.

Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi production hub untuk baterai. Mengingat bahan baku untuk pembuatan baterai cukup beragam.

"Satu hal lagi juga penting, Indonesia ini sangat berpotensi Bapak Ibu sekalian untuk menjadi production hub untuk baterai. Kenapa? Kita bukan saja ada nickel, tapi kita juga ada copper, dan juga kobalt dan mangan, dan satu lagi dari segi alumunium," kata Toto dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Senin (17/2/2025).

Toto menilai bahwa Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar untuk menjadi pemain kunci dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.

"Jadi kita sangat memiliki potensi untuk salah satu pemain terkuat, bahkan di dunia Pak ya, untuk kita melakukan produksi baterai materials ataupun baterainya itu sendiri. Jadi ini sebagai basis untuk kendaraan listrik baterainya bisa, dan juga dari segi OEM-nya," kata dia.

Meski demikian, Indonesia tidak dapat berdiri sendiri dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai. Setidaknya, RI membutuhkan mitra dengan skala global mengingat investasi, teknologi, dan pasar untuk EV sangat besar.

"Kenapa kita perlu kolaborasi? Karena tadi kami sampaikan investasi yang dibutuhkan sangat besar, teknologi juga diperlukan dan pasar," katanya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil Listrik di RI Melejit Hingga 200%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular