
Masih Terganjal! IBC Belum Masuk Kongsi LG-Hyundai di Pabrik Karawang

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia Battery Corporation (IBC) memberikan update terbaru terkait proyek pabrik baterai hasil kerja sama dengan konsorsium asal Korea Selatan, LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group di Karawang.
Direktur IBC, Toto Nugroho mengungkapkan bahwa proyek yang sebelumnya dikenal dengan nama proyek OMEGA ini sudah mulai melakukan proses produksi. Hanya saja, IBC memiliki kendala dalam proses masuk secara minoritas ke dalam proyek tersebut.
"Sebenarnya kita punya peluang untuk masuk di pabrik yang sudah jadi di Karawang Pak. Jadi pabrik ini adalah kita sebut project omega, dulu kerjasamanya sebenarnya dengan LG Pak, LG dari Korea Selatan," kata Toto dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Senin (17/2/2025).
Toto lantas menjelaskan bahwa semula IBC sudah menjalin Nota Kesepahaman (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (HOA) dengan LG Korea Selatan, dengan komitmen untuk memasuki 5% saham di pabrik yang telah beroperasi tersebut.
Namun, proyek tersebut terkendala karena LG tidak memberikan dokumen yang diperlukan untuk valuasi perusahaan secara lengkap. Hal ini mengakibatkan perusahaan belum dapat melaksanakan komitmennya untuk mengambil bagian 5% saham di proyek OMEGA.
"Kenapa kami belum bisa eksekusi ini, jadi dari sisi LG nya sendiri, dokumen-dokumen yang kita perlukan untuk valuasi dari perusahaan ini kami tidak diberikan secara utuh dari mereka, sehingga kami tidak bisa melakukan masuk ke 5% kita di OMEGA ini," kata dia.
Meski demikian, Toto menegaskan bahwa IBC akan tetap terbuka dan transparan mengenai perkembangan proyek ini, dengan tetap berupaya untuk merealisasikan rencana awal meskipun menghadapi hambatan.
"Jadi ini yang kami laporkan konsisten, kami akan terbuka saja, waktu itu yang kita rencanakan apa, terus realisasinya seperti apa. Ini yang khusus untuk proyek omega," katanya.
Menurut Toto, pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang ini mempunyai investasi sebesar US$ 1,1 miliar. Sementara itu, produksi baterai pada pabrik tersebut ditargetkan dapat mencapai 10 gigawatt hour (GWh).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Antam Buka-Bukaan Nasib Kerja Sama LG di Proyek Baterai RI
