Tingkatkan Layanan, BPJS Kesehatan Luncurkan 3 Inovasi Baru

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
13 September 2021 11:50
Grand Launching Nomor Layanan care
Center 165, Simplifikasi Thalasemia mayor & Hemofilia, dan Jurnal JKN
Foto: Tangkapan Layar Grand Launching Nomor Layanan care Center 165, Simplifikasi Thalasemia mayor & Hemofilia, dan Jurnal JKN

Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan meluncurkan tiga inovasi terbaru untuk meningkatkan kualitas layanan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Adapun tiga inovasi Nomor Layanan care Center 165 dari semula 1500400, Simplifikasi Thalasemia mayor dan Hemofilia, serta Jurnal JKN.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan dengan adanya nomor call center yang baru dan penyederhanaan rujukan untuk Thalasemia mayor dan Hemofilia hingga Jurnal JKN, menjadi bentuk layanan yang inklusif. Dia mengungkapkan BPJS Kesehatan menjadi organisasi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melakukan berbagai perbaikan.

"Kita harus berlari untuk memenuhi kebutuhan pelanggan JKN, agar kemudian tidak bicara seberapa cepat merespon masalah, tapi kualitas dalam merespon kebutuhan. Dari sisi masyarakat mereka mengharapkan solusi, bukan kecepatan menjawab tanpa solusi. Ini menjadi tantangan kita semua," kata Achmad Yurianto, Senin (13/9/2021).

Dengan call center yang semakin mudah diakses, maka BPJS Kesehatan pun menurutnya akan dipacu bergerak lebih cepat. Simplifikasi rujukan untuk dua penyakit ini juga menjadi terobosan, karena memiliki karakteristik perawatan jangka panjang dan biasanya tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.

"Bentuk nyata kita inklusif, kita berada pada sisi pelanggan JKN. Jadi kamu bukan melayani secara eksklusif tapi bersama membangun sistem ini sebaik-baiknya dan berorientasinya kepuasan pelanggan," ujarnya.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan peluncuran ketiga inovasi ini menjadi komitmen untuk memberikan layanan terbaik dari sisi pemanfaatan teknologi informasi dan memperkuat keterlibatan dengan pemangku kepentingan dalam menjaga mutu layanan tadi. Dia menegaskan pihaknya terus meningkatkan infrastruktur kesehatan yang menjadi penugasan dalam pelaksanaan JKN-KIS.

"Telah dikembangkan berbagai inovasi berbasis teknologi informasi untuk menunjang JKN-KIS yang berkeadilan, karena berkaitan dengan faktor eksternal. Ini tidak mudah karena berkaitan dengan pemerataan, berbagai inovasi dilakukan termasuk pemerataan layanan kesehatan di daerah yang agak tertinggal dan 3T," kata Ghufron.

Dengan begitu, peserta yang berada di wilayah 3T bukan hanya membayar iuran semata, melainkan memanfaatkan secara optimal. Dia mengatakan inovasi telah dilakukan untuk kemudahan peserta, mulai dari pendaftaran, perubahan data melalui mobile JKN, dan juga simplifikasi.

"Untuk perubahan call center jadi 165, peserta akan menjadi lebih mudah dan ada masa transisi hingga Desember 2021. Selain itu Mobile JKN yang masih perlu ditingkatkan untuk lebih user friendly, karena berbagai macam sosialisasi dan mereka yang ingin transaksi sederhana misalnya cek masih aktif atau tidak," ujarnya.

Sementara untuk simplifikasi Thalasemia mayor dan Hemofilia, dia menjelaskan peserta tidak perlu lagi ke FKTP ketika masa berlaku rujukannya habis setelah 90 hari. Perpanjangan bisa dilakukan oleh petugas FKTL melalui aplikasi pada hari ke 91-120, setelah ittu surat rujukan yang diperpanjang berlaku 3 bulan ke depan.

"Hal ini tentunya membuat pelayanan makin efektif dan efisien, terutama di tengah pandemi ini," ujarnya.

Sementara untuk Jurnal JKN, diharapkan bisa mengenalkan program JKN-KIS hingga tingkat global. Hal ini juga mendorong BPJS Kesehatan meluncurkan portal Jurnal JKN tersendiri. 


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! 95% Warga Papua Sudah Terlindungi Jaminan Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular