Jokowi Apresiasi Pelayanan Peserta JKN di RSUP dr. Soeradji

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
01 February 2024 10:58
BPJS Kesehatan
Foto: Dok BPJS Kesehatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengapresiasi RSUP dr. Soeradji dalam melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena berjalan dengan optimal dan semakin baik. Jokowi juga mengapresiasi RSUP dr. Soeradji dalam menghadirkan layanan canggih untuk peserta JKN sehingga membantu peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

"Pelayanannya JKN di RSUP dr. Soeradji sudah bagus dan wajib ditingkatkan terus. Antrean peserta masih ada, tetapi sudah tidak lama seperti dulu," ungkap Jokowi dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/2/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, mengatakan bahwa layanan yang dijamin Program JKN bagi masyarakat Indonesia sangat komprehensif. Mulai dari layanan kesehatan primer, rujukan, hingga layanan penunjang lainnya.

"Layanan JKN hadir untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali masyarakat di Kabupaten Klaten. Bahkan pasien di RSUP dr. Soeradji rata-rata adalah peserta JKN," ujar Ghufron.

Ghufron mengatakan bahwa saat ini jumlah peserta JKN mencapai 267,3 juta atau 95,75% dari total penduduk Indonesia. Sedangkan jumlah peserta JKN di Kabupaten Klaten per 1 Januari 2024 telah mencapai 1,27 juta atau 98,28% dari keseluruhan jumlah penduduk.

"Untuk melayani peserta JKN di Kabupaten Klaten, BPJS Kesehatan menjalin kerja sama dengan 137 FKTP dan 15 FKRTL. Kami terus berupaya untuk meningkatkan layanan JKN di Kabupaten Klaten melalui Janji Layanan JKN yang diterapkan di seluruh fasilitas kesehatan, termasuk di RSUP dr. Soeradji," kata Ghufron.

Dia menjelaskan bahwa banyaknya peserta JKN meningkatkan jumlah pemanfaatan layanan JKN. Pada 2023, terdapat 606,7 juta pemanfaatan atau 1,6 juta pemanfaatan per hari, baik pelayanan sehat maupun pelayanan sakit.

"Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah total pemanfaatan layanan JKN sejumlah 87,7 juta atau 276,9 ribu pemanfaatan per hari selama tahun 2023," tambah dia.

Adapun pada 2023, BPJS Kesehatan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp 250,71 miliar untuk menjamin penyakit berbiaya katastropik di Kabupaten Klaten. Dari jumlah tersebut, biaya penjaminan terbesar adalah penyakit jantung yang mencapai Rp 173,34 miliar.

"Masyarakat harus sadar akan penyakit berbiaya katastropik, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan tersebut sangatlah tinggi. Melalui Program JKN, negara hadir memberikan jaminan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.

Ghufron juga mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyakit berbiaya katastropik dan penyakit lainnya.

"Sehat merupakan anugerah paling nikmat bagi manusia. Dengan masyarakat yang sehat, Indonesia dapat semakin maju dan bersaing di kancah internasional," kata Ghufron.

Sebagai informasi, dalam kunjungan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, Pj. Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Nana Sudjana, Wakil Bupati Kabupaten Klaten, Yoga Hardaya, serta jajaran manajemen RSUP dr. Soeradji.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hingga September, 94,6% Warga RI Terlindungi BPJS Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular