Termasuk Penetrasi, Ini Sederet Tantangan Asuransi Jiwa di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia relatif rendah karena sampai saat ini baru 18 juta masyarakat yang memiliki pertanggungan dan proteksi asuransi jiwa.
"Dari 270 juta jiwa penduduk Indonesia, rata-rata penetrasi asuransi jiwa total penduduk dalam 5 tahun terakhir sekitar 6,5%," ujar Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon saat Media Gathering secara virtual, Kamis (9/9/2021).
Tantangan kedua adalah terkait literasi yang masih terbilang rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi asuransi masyarakat Indonesia berada di angka 19% dalam kurun 2016-2019.
"Hal ini yang bagi AAJI kami nilai masih menjadi tantangan dalam upaya praktisi asuransi untuk memberikan asuransi untuk lebih banyak masyarakat indonesia," katanya.
Dijelaskannya, industri asuransi jiwa RI membentuk peningkatan kualitas hidup masyarakat dan berkontribusi pada masyarakat. Adapun nilai total klaim manfaat dari ke 60 anggota AAJI kepada masyarakat dalam 3 tahun rata-rata Rp 148,52 triliun.
"Selain manfaat asuransi jiwa dan pertanggungan, anggota AAJI juga menanggung claim covid-19 sampai Juni Rp 3,74 triliun. Industri asuransi jiwa juga memberikan pertanggungan yang dicover oleh 60 anggota AAJI itu Rp 4.326 triliun. Jadi ke 60 anggota AAJI itu jika diakumulasikan nilai yang tidak sedikit," tegasnya.
Selanjutnya, dari sisi investasi selama 3 tahun terakhir AAJI turut mendukung stabilitas ekonomi Indonesia. Dana kelolaan rata-rata 3 tahun Rp 112 triliun. Angka tahun lalu pada 2020 nilai pendapatan investasi obligasi, sukuk dan lainnya mencapai Rp 124 triliun.
"AAJI turut menjaga stabilitas pasar modal. Karena salah dua penempatan investasi perusahaan AAJI itu yang besar ada di pasar modal dalam bentuk saham dan reksadana. Nilai rata-rata Rp 319 triliun. Ini adalah dana relatif stabil tidak secara aktif diperdagangkan," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Peserta Sejak 2016, Mantap Lindungi Keluarga dengan JKN-KIS
(yun/yun)