
Janji Menteri Bahlil Audit Produksi Pabrik Semen Ditunggu DPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota DPR RI Komisi VI menunggu janji Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk mengaudit data industri semen yang saat ini sedang kelebihan pasokan kapasitas produksi atau over supply. Hal ini terkait keresahan pelaku industri semen terhadap pemberian izin pabrik baru di Kalimantan Timur.
"Saya juga menunggu tantangan saudara Bahlil, untuk melakukan audit. Kita buka saja kita siap adu data adu fakta apakah betul utilitas kita hanya 60%, apa betul kita over supply. Bahlil sudah menantang kami di komisi VI, kalau seandainya itu tidak benar dia akan buka izin pabrik, oke silakan buka. Tapi kalau benar over supply pemerintah berani nggak pemerintah cabut izin pembangunan pabrik di Kalimantan itu!" tegasnya, dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, dikutip, Rabu (9/8/2021).
Andre menantang balik Menteri Investasi dalam persoalan adu data ini untuk mencabut izin pabrik yang ada di Kalimantan Timur. Dia juga menegaskan kalau saat ini Indonesia tidak membutuhkan pabrik semen baru, bahkan mempertanyakan izin baru itu untuk kepentingan negara atau investor.
Pilihan Redaksi |
"Ini saya sampaikan kepada Menteri Investasi yang berani menantang kami di rapat komisi VI kami akan tantang balik, Anda ancam kalau itu tidak over supply Anda akan buka izin pabrik baru. Tapi kalau over supply berani nggak cabut izin pabrik. Ini kita akan tantang saudara Bahlil supaya publik tahu kita tidak butuh pabrik semen sampai 2030. Pertanyaannya ini untuk kepentingan siapa, kami siap bongkar ini di rapat komisi VI," jelasnya.
Sementara itu Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat berjanji akan melakukan audit total terhadap industri semen. Ia berjanji akan mempresentasikan kembali ke DPR soal data audit produksi semen.
"Nanti kita melakukan audit seluruh produksi semen, baru nanti kita bandingkan antara total kapasitas produksi dan realisasi permintaan...," kata Bahlil di DPR beberapa waktu lalu.
"..Kalau seandainya kapasitas terpasang akan lebih besar dari kapasitas produksi, dan kemudian permintaan naik, kami akan bikin kebijakan baru, saya nggak pusing dengan lainnya...," tambah Bahlil.
Dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) total kapasitas terpasang industri semen di 2021 mencapai 116 juta ton. Pada 2020 lalu penjualan semen dalam negeri dan ekspor hanya 71,78 juta ton, dengan tingkat utilisasi atau pemanfaatan dari kapasitas produksi hanya mencapai 61,7%. Artinya masih ada sisa kapasitas produksi lagi mencapai 45 juta ton yang tak terpakai, sehingga ASI mendesak tak perlu ada pabrik baru.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Semen Ratusan Triliun Mangkrak, Ini Strategi Bahlil