Bak Zombie, Ini Tumpukan Raksasa Pesawat Nganggur di Bandara!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
06 September 2021 15:45
google earth
Foto: google earth

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak pandemi banyak pesawat udara terparkir menganggur di bandara-bandara karena sepi penumpang, efek pembatasan sosial sehingga menjadi beban bagi maskapai penerbangan. Setelah 1,5 tahun lebih, banyak maskapai memilih mengembalikan pesawat ke lessor yang statusnya sewa, tapi yang statusnya milik tak sedikit yang harus dipakir di bandara.

Kondisi ini memunculkan  fenomena 'pesawat zombie' di bandara-bandara, yaitu pesawat yang lebih banyak parkir daripada beroperasi melayani penumpang.

Ihwal penampakan 'tumpukan' parkir pesawat di bandara, dapat dipantau dengan Google Earth Pro. Pada fitur historical, sangat terlihat jelas pada area GMF dan Terminal I Bandara Soekarno Hatta (Soetta) sebelum pandami, di Oktober 2019 relatif sepi dari pesawat parkir.

Namun, kondisi berbeda pada Agustus 2020, saat pandemi parkiran pesawat makin penuh di area terminal maupun bengkel. Bahkan pada Juni 2021, tumpukan pesawat terlihat makin padat di bandara ini.

google earthFoto: Kondisi parkir terminal Bandara Soetta sebelum pandemi, Oktober 2019 google earth
google earth

Pihak pengelola Bandara Soetta belum mau mengkonfirmasi banyaknya pesawat yang terparkir di bandara saat pandemi saat ini. "Mungkin bisa dikonfirmasi ke teman maskapai ya," jelas VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada CNBC Indonesia, Senin (6/9/2021).

Sebelumnya Wakil Direktur Utama Angkasa Pura II Edwin Hidayat mengungkapkan bahwa banyak maskapai mengurangi jumlah pesawatnya saat ini, diantaranya adalah GIAA.

"Semua perusahaan penerbangan di Indonesia mengurangi jumlah pesawat karena penerbangan sekarang ini sebagian besar nggak bisa cukupi kebutuhan operasional mereka. Yang terjadi saat ini, jumlah pesawat beroperasi sangat sedikit, contoh Garuda Indonesia yang biasa mengoperasikan 142 pesawat, sebelum PPKM operasional hanya 41-42 pesawat," jelas Edwin dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (2/9/21).

google earthFoto: Penampakan parkir pesawat di Bandara Seotta pada masa pandemi Agustus 2020 google earth
google earth

Ia bilang masalah dunia penerbangan saat ini karena demand lebih banyak dari suplai. Namun, kondisi berlawanan justru akan terjadi di tahun-tahun mendatang bila tak ada pengadaan kembali pesawat oleh para maskapai. Berdasarkan hitungannya di 2022 akan ada gap 19 juta penumpang yang tak terlayani untuk domestik di 2022 dan akan meningkat 25 juta di 2023 sampai 2024.

"Artinya recovery penerbangan sektor aviasi dan pariwisata akan terhambat jika ga ada investasi penambahan pesawat mulai tahun depan, karena banyak pesawat dikembalikan ke lessor," lanjutnya.

google earthFoto: google earth
google earth

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Ingin Tak Semua Pesawat Asing Mendarat di RI, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular