BPH Migas Sebut Konsumsi BBM Premium Turun Secara Alamiah

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Senin, 06/09/2021 13:50 WIB
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut terjadi penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 88 atau Premium di masyarakat secara alami sejak 2016 sampai dengan 2020.

Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, penurunan ini terjadi secara alamiah dari tahun ke tahun, padahal menurutnya pemerintah tetap menyediakan bensin Premium di masyarakat dan dengan harga murah.

Dia mengatakan, ada tiga hal yang dipantau BPH Migas mengenai penurunan konsumsi bensin Premium ini. Pertama adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memilih BBM berkualitas.


"Arus informasi gencar, misalnya isu-isu lingkungan. Ini menyebabkan kesadaran masyarakat memilih BBM yang lebih berkualitas. Karena lebih irit, kualitas di mesin bagus, dan biaya perawatan turun," paparnya di program Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (06/09/2021).

Foto: BPH Migas Sebut Ini Faktor Pendorong Turunnya Konsumsi BBM Premium (CNBC Indonesia TV)
BPH Migas Sebut Ini Faktor Pendorong Turunnya Konsumsi BBM Premium (CNBC Indonesia TV)

Kedua, PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan Program Langit Biru di mana diberikan harga khusus untuk bensin dengan kualitas lebih tinggi atau RON 90 yakni Pertalite setara dengan harga Premium yang diberikan untuk roda 2, roda 3, taksi plat kuning, dan angkutan umum. Menurutnya, ini menjadi bagian dari sosialisasi penggunaan BBM berkualitas lebih baik.

"Ini menjadi perhatian, ini bagian dari promosi dan sosialisasi agar masyarakat semakin cepat beralih ke BBM kualitas," tuturnya.

Ketiga, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O, bensin yang harus dijual ke publik minimum harus mengandung RON 91.

"Ini saya kira harus diikuti, kami di BPH Migas juga sarankan badan usaha lebih banyak lakukan sosialisasi pentingnya masyarakat diedukasi gunakan bahan bakar kualitas," ungkapnya.

Pihaknya berharap agar tren penurunan secara alami ini akan semakin besar lagi. Masyarakat akan memilih produk-produk yang lebih baik lagi.

BPH Migas mencatat serapan Premium sampai Juli 2021 baru mencapai 2,71 juta kilo liter (kl) atau hanya 27,18% dari kuota tahun ini sebesar 10 juta kl. Rendahnya konsumsi di semester I tahun 2021 ini apakah juga karena penurunan alami?

Menurutnya masih perlu dilihat lagi ujungnya dengan menganalisis data-data kecenderungan yang terjadi. Dia berpandangan, masyarakat khususnya milenial sudah cenderung lebih sadar.

"Masyarakat khususnya milenial cenderung lebih sadar energi, sadar lingkungan, apalagi isu perubahan iklim sudah diketahui mayoritas milenial. Kita harapkan lebih mudah edukasi," tuturnya.

Berdasarkan data BPH Migas, berikut data serapan bensin Premium sejak 2016-2021 :

Tahun 2016 : 10,62 juta kl
Tahun 2017 : 6,99 juta kl
Tahun 2018 : 9,14 juta kl
Tahun 2019 : 11,60 juta kl
Tahun 2020 : 8,50 juta kl
Tahun 2021 : 2,71 juta kl (Januari-Juli 2021).


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan