
Bukti Nyata Premium Ditinggalkan, Pertalite Digemari Warga

Jakarta, CNBC Indonesia - Bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dengan nilai oktan (RON) 88 atau Premium sudah semakin ditinggalkan konsumen. Masyarakat pun kini mulai beralih menggunakan bensin dengan nilai oktan lebih tinggi seperti RON 90 atau Pertalite.
Hal ini antara lain karena dipicu oleh adanya Program Langit Biru PT Pertamina (Persero) yakni berupa pemberian harga khusus bensin Pertalite menjadi setara harga Premium. Dari harga normal sekitar Rp 7.650 per liter, Pertalite di sejumlah wilayah didiskon menjadi setara harga Premium yakni sebesar Rp 6.450 per liter.
Selain itu, gencarnya edukasi Pertamina kepada masyarakat di berbagai wilayah untuk beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan atau beroktan tinggi juga disebutkan juga menjadi salah satu pendorong peralihan konsumsi dari Premium ke Pertalite.
Putut Andriatno, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Trading & Commerce Pertamina mengatakan, turunnya konsumsi Premium oleh masyarakat juga berdampak pada peningkatan konsumsi Pertalite.
Pertamina mencatat, konsumsi Pertalite di beberapa daerah mengalami peningkatan 1-2%.
"Secara proporsi, produk di daerah-daerah yang sedang melaksanakan program edukasi (tentang manfaat BBM ramah lingkungan) naik 1% sampai dengan 2%," paparnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/08/2021).
Dia menyebut bahwa kenaikan konsumsi masyarakat hanya terjadi untuk BBM jenis Pertalite. Sementara untuk Pertamax menurutnya tidak mengalami kenaikan atau masih dalam kondisi normal.
"Pertalite saja (mengalami kenaikan). Pertamax secara proporsi normal," ujarnya.
Namun demikian, menurutnya secara volume konsumsi bensin selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau Level 4 ini berdampak pada penurunan konsumsi bensin oleh masyarakat. Dia menyebut, konsumsi bensin selama PPKM mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan dengan hari-hari normal sebelum adanya PPKM.
"Selama PPKM total gasoline rata-rata turun 10% dibanding normal," ungkapnya.
Seperti diketahui, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat serapan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) untuk bensin dengan nilai oktan (RON) 88 atau Premium sampai Juli 2021 tercatat masih jauh dari target tahun ini.
Berdasarkan data yang dipaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (23/08/2021), realisasi serapan Premium selama Januari-Juli 2021 baru mencapai 2,71 juta kl atau hanya 27,18% dari kuota tahun ini sebesar 10 juta kl.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penyerapan BBM Premium Rendah, Warga Beralih ke Pertalite?