Produsen Semen Desak Tak Ada Pabrik Baru, Termasuk di IKN!
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen semen meminta kepada pemerintah tidak lagi memberikan izin pembukaan pabrik baru. Lantaran kondisi industri semen di Indonesia sudah kelebihan pasokan kapasitas atau over supply.
Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso, mengatakan kelebihan pasokan kapasitas produksi semen terjadi di semua pulau di Indonesia. Paling parah di Pulau Jawa yang mencapai 40%.
Begitu juga di Kalimantan, kapasitas produksi mencapai 10,3 juta ton, sementara realisasi konsumsi semen di Kalimantan Timur pada 2020 hanya 3,9 juta ton per tahun. Artinya masih kelebihan pasokan mencapai 6,4 juta ton. Sehingga menurut Widodo tidak perlu lagi untuk membangun pabrik semen tambahan di Kalimantan, apalagi di Kalimantan Timur yang disiapkan jadi ibu kota baru Indonesia.
"Saya kaget terus terang saja, di dalam surat saya 2020 lalu mohon BKPM dan Menteri Perindustrian agar tidak dibangun (Pabrik) di Kaltim, karena kita sudah cukup. Kalau ada pabrik pertama ibu kota negara (IKN) baru kalau bisa tidak ada pabrik semen, ibu kota baru harus asri dan smart dan green, sustainable. Kalau ada pabrik semen kan rusuh," jelasnya, kepada CNBC Indonesia, TV, Jumat (3/9/2021).
Namun jika pabrik semen baru ini jalan, Widodo meminta pabrik semen yang baru dibangun ini dijamin oleh pemerintah untuk berorientasi ekspor 85%. Melihat kebutuhan domestik di Kalimantan Timur itu hanya 1 juta ton setahun.
"Sementara kapasitas produksi di Kaltim sudah sekitar 2 juta, milik eksisting membangun dengan harapan untuk dapat untung. Kalau di masukkan baru lagi kan itu konyol. Tapi ini sudah terjadi gimana baiknya," jelasnya.
(mij/mij)