Begini Fakta-Fakta Over Produksi Pabrik Semen di RI

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
03 September 2021 20:07
Produksi Semen Gresik, PT Semen Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri semen di Indonesia saat ini masih mengalami kondisi kelebihan pasokan atau over supply. Kondisi ini sudah dirasakan sejak lama, tepatnya pada 2016 lalu.

Dari data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) total kapasitas terpasang industri semen di 2021 mencapai 116 juta ton. Pada 2020 lalu penjualan semen dalam negeri dan ekspor hanya 71,78 juta ton, dengan tingkat utilisasi atau pemanfaatan dari kapasitas produksi hanya mencapai 61,7%. Artinya masih ada sisa kapasitas produksi lagi mencapai 45 juta ton.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan proyeksi pertumbuhan industri semen per tahun hanya 4%, sehingga pada 2025 mendatang diperkirakan penjualan semen domestik dan ekspor dari Indonesia hanya 88,74 juta ton, dengan tingkat utilisasi pabrik yang mencapai 76,3%

Dari total kapasitas produksi yang mencapai 116,3 juta ton saat ini, maka dengan utilisasi 76,3% pada 2025 maka produksi yang tersisa masih ada sekitar 27,3 juta ton. Kapasitas sisa ini sudah setara dengan 10 pabrik baru.

"Sehingga tidak lagi dibutuhkan penambahan pabrik baru," menurutnya kepada CNBC Indonesia TV, Jumat (3/9/2021).

Menurut dari beberapa keterangan, pemerintah mengeluarkan izin pembangunan pabrik semen baru yang diklaim berorientasi ekspor dengan kapasitas produksi 12 juta ton di Kalimantan Timur. Dengan penambahan pabrik ini total kapasitas pabrik semen di Indonesia menjadi 128 juta ton. Artinya tingkat rata-rata utilisasi pabrik semen akan semakin menurun, dengan kondisi pasokan yang berlebih.

Pembangunan pabrik semen ini di ditentang baik dari Anggota DPR RI Komisi VI Andre Rosiade dan pelaku industri semen yang tergabung dalam Asosiasi Semen Indonesia. karena dianggap akan merusak industri semen Indonesia.

Data ASI juga menunjukkan kapasitas produksi semen di Kalimantan juga sudah sangat kelebihan pasokan, dengan total 10,3 juta ton. Sementara proyeksi konsumsi mencapai 3,9 juta ton per tahun. Sehingga masih ada kelebihan mencapai 6,4 juta ton.

Selain itu, bicara pangsa pasar dalam negeri, saat ini diperebutkan oleh 13 perusahaan semen. Mulai dari Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, Solusi Bangun Indonesia, Indocement Tunggal Prakarsa, Semen Baturaja, Semen Kupang, Semen Bosowa Maros, Cemindo Gemilang, Jui Shin Indonesia, Sinar Tambang Arthalestari, Semen Jawa, dan Conch Cement Indonesia.

Tiga perusahaan yang menguasai pasar adalah Indocement mencapai 25,6%, Semen Gresik 18%, dan Solusi Bangun Indonesia dengan 13,7%. Sementara Semen padang dan Semen Tonasa menempati posisi 4 dan 5 dengan peresentase kue pasar masing - masing 10% dan 7,6%.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Over Produksi Parah, Pabrik Semen Mati Bergelimpangan & Tutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular