Hiii, Ngeri! Ekonomi Dunia Bersiap Nyungsep Lagi...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 September 2021 10:34
Calon pembeli melihat mobil baru di Showroom Suzuki di Kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/2/2021). Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) atau pajak 0%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Calon pembeli melihat mobil baru di Showroom Suzuki di Kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/2/2021). Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) atau pajak 0%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Perkembangan ini membuat pemerintahan di berbagai negara kembali memperketat pembatasan sosial. Di Indonesia, kebijakan ini diberi nama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Apa boleh buat, agar virus corona tidak menyebar lebih luas, mobilitas manusia memang kudu dibatasi. Sebab seperti influenza, virus corona lebih mudah menular ketika terjadi peningkatan intensitas kontak dan interaksi antar-manusia.

Ambil contoh di Indonesia. Mengutip data Apple Mobility Index, rata-rata indeks mobilitas masyarakat Tanah Air dengan mengemudi pada Agustus 2021 adalah 98,25. Nilai indeks di bawah 100 menandakan mobilitas masih di bawah hari-hari biasa sebelum pandemi. Sementara pada Agustus 2020, rata-ratanya ada di 103,95.

Oleh karena itu, tidak heran penjualan mobil turun. Lha wong mobilitas berkurang, untuk apa beli mobil?

corona

Halaman Selanjutnya --> Pemulihan Ekonomi Tertahan

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular