
Bukan Saudi, Taliban Minta Negara Arab Ini Bantu Afghanistan

Sebelumnya Qatar meminta Taliban agar mau kooperatif dalam kehadiran pasukan asing di bandara Kabul. Hal ini diminta mengingat bantuan keamanan dari pasukan asing akan mampu membantu perdamaian dan stabilitas negara itu.
"Apa yang kami coba jelaskan kepada mereka adalah bahwa keselamatan dan keamanan bandara membutuhkan lebih dari sekadar mengamankan perimeter bandara," ujar Menlu Qatar,Syekh Muhammad bin Abdulrahman al-Thani dikutip Financial Times, Selasa (31/8/2021).
Selama dekade terakhir, Qatar telah menjadi tuan rumah kepemimpinan politik Taliban serta negosiator perdamaian kelompok itu, AS, dan pemerintah Afghanistan sebelumnya. Qatar juga menjabat sebagai perantara antara AS dan Taliban tujuh tahun lalu selama negosiasi pembebasan lima tahanan Taliban dengan seorang sersan AS, Bowe Bergdahl.
Segera setelah Taliban mengambil alih Kabul dua minggu lalu, pengaruh Qatar terlihat jelas. Mengutip Washingtop Post, peristiwa itu disiarkan langsung di saluran berita Al Jazeera milik Qatar, dan wartawan Al Jazeera diberi akses eksklusif ke pejabat Taliban dan ke adegan pejuang kelompok itu memasuki istana kepresidenan Kabul.
Hubungan Qatar dengan Taliban telah menjadikan Doha sebagai kontak utama bagi negara-negara yang mencari pengaruh di Afghanistan. Bahkan Taliban memiliki kantor perwakilan resmi sejak 2013 di Qatar.
Qatar sebenarnya juga sekutu dekat AS. Negeri itu menjadi markas dari pasukan AS di Timur Tengah.
[Gambas:Video CNBC]