Ucapan Jokowi Soal Daya Beli Turun Jadi Nyata!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Rabu, 01/09/2021 13:35 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo menyapa para santri yang menjadi peserta vaksinasi Covid-19 bernama Luhut dari Binjai melalui konferensi video, dalam kunjungan kerjanya ke Pondok Pesantren Miftahul Falah, Kabupaten Kuningan, pada Selasa, 31 Agustus 2021. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seperti yang sudah diduga, laju inflasi Indonesia masih lambat. Juga seperti yang diduga, daya beli rakyat memang sedang bermasalah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Agustus 2021 adalah 0,03% dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mtm). Sementara dibandingkan Agustus 2020 (year-on-year/yoy), terjadi inflasi 1,59%. Realisasi ini sama persis dengan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia.


Inflasi tipis ini sepertinya lebih disebabkan oleh faktor musiman yaitu tahun ajaran baru. Agustus memang menjadi tahun ajaran baru di berbagai tingkat pendidikan, SD hingga perguruan tinggi.

Ini membuat inflasi kelompok pendidikan melesat. Secara bulanan terjadi inflasi 1,2%.

Menariknya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru mengalami deflasi sebesar 0,32% mtm. Setianto, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, menyebut sejumlah kebutuhan pokok yang harganya turun di antaranya adalah cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, bayam, buncis, dan sawi hijau.

Halaman Selanjutnya --> Inflasi Inti Melambat


(aji/aji)
Pages