Corona Menggila di Amerika, Biden Tak Lagi Dipercaya Rakyat?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 August 2021 12:04
Biden
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Amerika Serikat (AS) mengganas. Perkembangan ini membuat kepercayaan rakyat Negeri Paman Sam terhadap Presiden Joseph 'Joe' Biden memudar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di AS per 27 Agustus 2021 adalah 38.158.495 orang. Jumlah ini hampir sama dengan populasi Kanada.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 153.326 orang dalam sehari. Jauh lebih tinggi dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 140.839 orang setiap harinya.

Jumlah kasus aktif corona pun semakin bertambah. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri. Data ini menggambarkan seberat apa beban yang ditanggung sistem pelayanan kesehatan suatu negara.

Per 29 Agustus 2021, Worldometer melaporkan jumlah kasus aktif corona di AS adalah 8.184.348 orang. Ini adalah yang tertinggi sejak 15 Januari 2021.

coronaSumber: Worldometer

Data US Department of Health and Human Services menyebut tingkat keterisian di ruang rawat intensif mencapai 95% di Negara Bagian Alabama, Florida, dan Georgia. Sementara negara bagian dengan jumlah kasus aktif tertinggi adalah Florida, dan Texas di urutan kedua. Negara Bagian California, Florida, dan Texas menyumbang sekitar 32% dari total kasus nasional.

Perkembangan ini tentu sangat memukul emosi rakyat Negeri Stars and Stripes. Sebab, belum lama ini Presiden Biden mengklaim bahwa AS telah berhasil menang melawan pandemi virus corona.

Namun klaim kemenangan itu ternyata kelewat prematur. Kini AS malah kembali bergulat dengan pandemi, bahkan lebih parah dari sebelumnya.

Halaman Selanjutnya --> Rakyat AS Sudah Lelah dengan Pandemi

Oleh karena itu, kepercayaan rakyat AS terhadap Biden memudar. Berdasarkan jajak pendapat yang digelar Reuters/Ipsos pada 13-19 Agustus 2021, tingkat persetujuan/approval rating pemilih independen (yang tidak condong ke Partai Demokrat maupun Republik) adalah 53%. Turun 14 poin persentase dibandingkan jajak pendapat Juni 2021.

"Para pemilih independen mulai berpaling dari Biden. Kebanyakan dari mereka khawatir dengan penanganan pandemi," sebut survei itu.

Robert Blendon dari Harvard School of Public Health berpendapat bahwa penurunan popularitas Biden ini adalah tanda dari masyarakat yang sudah lelah dengan pandemi. Namun ini sepertinya tidak menunjukkan bahwa masyarakat AS tidak lagi mendukung pemerintah.

Sebab 66% responden sepakat dengan anjuran pemerintah, seperti menggunakan masker kala beraktivitas di luar rumah. Kala ditanya apa biang keladi lonjakan kasus positif, 47% responden menyebut penyebabnya adalah masih banya warga yang belum divaksin. Hanya 12% yang benar-benar menyalahkan Biden.

Akan tetapi, tetap saja kekecewaan rakyat tidak bisa disembunyikan. Apalagi Biden sempat mengklaim kemenangan melawan pandemi.

"Isu pandemi ini sepenuhnya di tangan Biden. Banyak orang yang berpikir bahwa semestinya sekarang pandemi sudah berakhir, tetapi nyatanya malah kembali mengganas," tegas Seth Masket, Pengajar Ilmu Politik di University of Denver, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular