Pengarustamaan Gender, Strategi Utama Pembangunan Indonesia

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
27 August 2021 11:11
Menteri PPPA dengan delegasi pendamping dari Kemlu, Kemenko Perekonomian dan KPPPA dalam KTM Pemberdayaan Perempuan G20 Italia.
Foto: Menteri PPPA dengan delegasi pendamping dari Kemlu, Kemenko Perekonomian dan KPPPA dalam KTM Pemberdayaan Perempuan G20 Italia.

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menegaskan pengarusutamaan gender merupakan salah satu strategi utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Indonesia.

Hal itu disampaikannya pada Konferensi Tingkat Menteri (KTM) G20 mengenai Pemberdayaan Perempuan (G20 Ministerial Conference on Women's Empowerment / MCWE) tanggal 26 Agustus 2021. KTM Pemberdayaan Perempuan G20 diselenggarakan Presidensi G20 Italia untuk mendorong aksi sinergis dan komitmen bersama bagi tercapainya kesetaraan gender.

Dirinya mendorong peranan G20 untuk terus meningkatkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di seluruh dunia melalui intervensi progresif untuk menurunkan kesenjangan partisipasi perempuan di dunia kerja.

Di samping itu, dia juga menegaskan kesenjangan di sektor sains dan teknologi agar dihilangkan melalui peningkatan literasi digital bagi perempuan serta dukungan terhadap UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Termasuk di dalamnya kesetaraan atas fasilitas keuangan dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Pada pertemuan tersebut juga menciptakan momentum untuk membahas isu perempuan secara inklusif, dengan melibatkan aktor pemerintah maupun non-pemerintah. KTM memusatkan perhatian pada 2 tema utama, yaitu STEM (sains dan teknologi), literasi digital serta finansial, keberlanjutan lingkungan dan Tenaga kerja, pemberdayaan ekonomi dan work-life balance.

Dirinya juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memajukan kerja sama pemberdayaan perempuan dalam kerangka G20 pada saat Presidensi Indonesia tahun 2022. Dalam pertemuan tersebut juga diperkenalkan Chair dan Co-Chair Indonesia didalam engagement group Women-20 (W20) dan G20 EMPOWER.

Pertemuan juga membahas urgensi perlindungan terhadap perempuan di tengah krisis di Afghanistan dan mendorong perlindungan HAM dan menghindari kekerasan terhadap perempuan.

"Indonesia telah lama menjadi mitra sejati rakyat Afghanistan dan selalu mendukung peran penting perempuan di masyarakat, termasuk di Afghanistan", demikian pernyataan Indonesia dalam sesi tersebut, sebagaimana mengutip keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).

Partisipasi Indonesia dilakukan secara virtual dari Jakarta, sementara KTM sendiri berlangsung secara hybrid dengan partisipasi sejumlah delegasi di Santa Margherita Ligure, Italia.

Sebagaimana diketahui, isu kesetaraan gender telah menjadi topik pembahasan dalam forum G20 sejak tahun 2014. Hasilnya, ada target berupa pengurangan kesenjangan tingkat partisipasi perempuan dalam dunia kerja sebanyak 25% pada tahun 2025.

Hal tersebut dikenal sebagai the Brisbane Goal dan disepakati pembentukan W20. Pada 2019, diluncurkan inisiatif G20 EMPOWER sebagai satu-satunya forum yang mempertemukan sektor swasta dan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong kepemimpinan perempuan di sektor swasta di antara negara G20.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OECD Usul G20 Rancang Aturan Pajak Khusus Bagi Wanita

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular