Sarasehan 100 Ekonom

Masalah APBN Bukan Utang, Tapi Uangnya Dipakai Buat Apa

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
26 August 2021 14:07
Paparan Badan Kebijakan Fiskal RI,  Febrio Kacaribu di acara sarasehan 100 ekonom (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Paparan Badan Kebijakan Fiskal RI, Febrio Kacaribu di acara sarasehan 100 ekonom (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang bukan jadi permasalahan utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Posisi utang Indonesia masih dalam level aman. Permasalahannya justru pada produktivitas belanja pemerintah.

Hal ini diungkapkan oleh Ekonom INDEF M. Rizal Taufikurahman dalam dalam acara Sarasehan 100 Ekonom secara virtual, Kamis (26/8/2021)

"Risiko yang paling perlu dicarikan solusinya adalah bagaimana produktivitas utang itu, itu yang penting. Alokasi atau belanja," jelasnya.

Produktivitas belanja adalah upaya agar ekonomi bisa kembali berputar. Sehingga bisa ikut mendorong penerimaan negara yang digunakan kembali untuk membayar utang di masa depan.

Misalnya dalam pembangunan infrastruktur utama atau pendukung. Efeknya akan terlihat pada peningkatan investasi dan sektor lain yang berkaitan dengan investasi tersebut.

Ini juga bisa mendorong penciptaan lapangan kerja dan menambah pendapatan masyarakat. "Produktivitas jadi urgent untuk program apa aja," terangnya.

Utang tidak seharusnya diperuntukkan untuk belanja rutin. Misalnya pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau perjalanan dinas.

"Justru utang itu dialokasikan untuk memberikan multiplier effect dan long run. Karena sustainability itu yang kemudian menjadi terjamin sektor yang memberikan multiplier efek dan fiskal sendiri," papar Taufik.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Pemerintah Capai Rp 6.445 T di Maret 2021

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular