
Sampai Agustus, Uang Buat Pemulihan Ekonomi Capai Rp 326 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menyebar anggaran sebesar Rp 326,76 triliun untuk memulihkan perekonomian akibat tekanan Covid-19. Ini tertuang dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"Secara keseluruhan realisasi PEN sampai dengan 20 Agustus sudah Rp 326,74 triliun atau 43,9% dari pagu Rp 744,77 triliun," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers virtual, Rabu (25/8/2021).
Ini terbagi untuk lima kluster. Pertama, kluster kesehatan sudah terealisasi Rp 77,18 triliun atau 35,9% dari pagu Rp 214,96 triliun. Ini diberikan untuk testing, tracing, perawatan pasien, insentif nakes, santunan kematian, dan pengadaan obat, APD hingga vaksin.
Kedua, klaster perlindungan sosial realisasinya sudah mencapai Rp 99,33 triliun atau 53,2% dari pagu yang sebesar Rp 186,64 triliun. Ini dimanfaatkan untuk berbagai bantuan sosial seperti PKH, kartu sembako, BST, kartu prakerja, bantuan kuota internet hingga subsidi listrik dan bantuan upah.
Ketiga, kluster dukungan UMKM dan korporasi realisasinya tercatat Rp 48,02 triliun atau 29,6% dari pagu Rp 162,40 triliun. Ini dimanfaatkan untuk BPUM, IJP UMKM, IJP Korporasi hingga penempatan dana di perbankan baik milik BUMN ataupun pemda.
Keempat, klaster program prioritas tercatat realisasinya sebesar Rp 50,25 triliun atau 42,6% dari pagu Rp 117,94 triliun. Ini dimanfaatkan untuk program padat karya, pariwisata, ketahanan pangan, dan kawasan industri untuk mengembangkan kawasan strategis.
Kelima, kluster insentif usaha yang cukup tinggi realisasinya yakni Rp 51,39 triliun atau 81,8% dari pagu Rp 62,83 triliun. Ini dimanfaatkan untuk membantu pelaku usaha bisa bertahan melalui insentif di bidang perpajakan mulai dari PPh pasal 21 karyawan Ditanggung Pemerintah (DTP), PPh final UMKM DTP, pembebasan PPh 22 impor, hingga penurunan tarif PPh badan.
"Jadi pemerintah pusat menjalankan berbagai macam program dan kita juga ingin pastikan pemerintah daerah seluruh program ini diterima masyarakat yang berhak," tegas Sua.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Dipotong Corona, Proyek Kemenhub Ini Tetap Lanjut!