Taliban Klaim Akan Tanggung Jawab & Siapkan Pemerintahan Baru

Exist In Exist, CNBC Indonesia
21 August 2021 15:20
Taliban berpatroli di jalan Afghanistan. (AP/Rahmat Gul)
Foto: Taliban berpatroli di jalan Afghanistan. (AP/Rahmat Gul)

Jakarta, CNBC Indonesia - Taliban mengklaim akan bertanggung jawab atas tindakannya dan segera menyelidiki laporan tindakan pembalasan dan kekejaman yang dilakukan oleh anggotanya.

Menurut pernyataan seorang pejabat Taliban kepada Reuters, kelompok itu berencana menyiapkan model baru untuk pemerintahan Afghanistan dalam beberapa minggu ke depan.

Setelah seminggu sejak Taliban menyelesaikan pengambilalihan secara cepat di negara itu, akhirnya kelompok itu berjalan ke Kabul pada minggu lalu tanpa melepaskan tembakan.

Sejak itu, penduduk Afghanistan dan kelompok bantuan dan advokasi internasional telah melaporkan aksi pembalasan keras terhadap protes, dan penangkapan sejumlah pihak yang sebelumnya memegang posisi pemerintah, hingga yang mengkritik Taliban atau bekerja dengan orang Amerika.

"Kami telah mendengar beberapa kasus kekejaman dan kejahatan terhadap warga sipil. Jika (anggota) Talib melakukan masalah hukum dan ketertiban ini, mereka akan diselidiki," kata pejabat itu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (21/8/2021).



"Kami dapat memahami kepanikan, stres, dan kecemasan. Orang-orang berpikir kami tidak akan bertanggung jawab, tetapi itu tidak akan terjadi," tegasnya.

Meskipun kelompok itu telah berusaha untuk lebih moderat sejak pengambilalihan, Taliban telah memerintah dengan keras sejak 1996 hingga 2001, sebelum digulingkan oleh pasukan pimpinan AS karena melindungi militerisme al Qaeda di balik serangan 11 September.

Kerangka baru untuk mengatur negara tidak akan menjadi demokrasi menurut definisi Barat.

"Tetapi ini akan melindungi hak semua orang," tambah pejabat itu.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa kekacauan yang terjadi di bandara Kabul setelah ribuan orang yang putus asa berniat melarikan diri bukan termasuk tanggung jawab Taliban.

Sebelumnya, anggota Taliban yang membawa senjata di sekitar bandara telah mendesak mereka yang tidak memiliki dokumen perjalanan untuk pulang. Sedikitnya 12 orang tewas di dalam dan sekitar bandara sejak Minggu, kata pejabat NATO dan Taliban.

Seorang pejabat NATO mengatakan kepada Reuters bahwa sekitar 12.000 orang asing dan warga Afghanistan yang bekerja untuk kedutaan dan kelompok bantuan internasional telah dievakuasi dari bandara Kabul sejak gerilyawan Taliban memasuki ibukota.

"Proses evakuasi lambat, karena berisiko, karena kami tidak ingin bentrokan dalam bentuk apa pun dengan anggota Taliban atau warga sipil di luar bandara," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya itu.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Viral Taliban Buat Supercar Sendiri, Ini Penampakannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular