Internasional

AS Evakuasi Lagi 823 Warga dari Afghanistan

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 August 2021 07:24
Hundreds of people run alongside a U.S. Air Force C-17 transport plane as it moves down a runway of the international airport, in Kabul, Afghanistan, Monday, Aug.16. 2021. Thousands of Afghans have rushed onto the tarmac at the airport, some so desperate to escape the Taliban capture of their country that they held onto the American military jet as it took off and plunged to death. (Verified UGC via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Evakuasi dramatis kini menjadi upaya Amerika Serikat (AS) setelah Afghanistan dikuasai kelompok Taliban.

Militer AS menyebut ada sekitar 823 warga Afghanistan diangkut dan duduk di lantai kabin pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang mengudara dari Kabul Jumat (20/8).

Menurut Pentagon ini merupakan rekor melarikan diri terbesar dari pengambilalihan Taliban di negara itu.

Komando Mobilitas Udara militer AS mengatakan bahwa perkiraan awal adalah 640 warga Afghanistan, yang duduk di lantai C-17 Globemaster III milik Angkatan Udara AS itu namun ternyata ini sudah lebih dari dua kali lipat kapasitas normal.

Penumpang terdiri atas pria, wanita, anak-anak dan warga lanjut usia. Mereka tampak duduk saling berdesakan di lantai kabin pesawat kargo raksasa tersebut.

Penghitungan dilakukan berdasarkan jumlah kursi yang terisi di bus yang mengantarkan penumpang ke pesawat C-17 dan meninggalkan semua anak yang duduk di pangkuan, katanya di Twitter.

Pada akhirnya, pesawat yang menuju ke Qatar, mengangkut 823 warga Afghanistan dengan selamat dari Bandara Internasional Hamid Karzai pada 15 Agustus.

"Ini adalah rekor untuk pesawat ini," kata Komando Mobilitas Udara.

Mengutip Channel New Asia, perintah itu tidak mengatakan berapa banyak awak yang ada dalam penerbangan itu.

Menurut publikasi Defence One, tekanan warga Afghanistan yang mencoba pergi Sabtu (14/8) lalu memaksa kru untuk menelepon saat berangkat, meskipun penumpang tidak terlihat.

"Kami memiliki wanita dan anak-anak dan kehidupan orang-orang yang dipertaruhkan, ini bukan tentang kapasitas atau aturan dan peraturan - ini tentang pelatihan dan arahan yang dapat kami tangani untuk memastikan kami dapat dengan aman dan efektif mengeluarkan banyak orang," ungkap Letnan Kolonel Eric Kut, yang merupakan komandan misi untuk penerbangan tersebut.

Pesawat militer biasanya digunakan untuk kargo membawa alat berat atau beberapa ratus tentara yang membawa paket besar senjata dan barang-barang mereka sendiri.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular