Internasional

Warning Biden saat Covid-19 AS Naik 1000%

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 August 2021 07:30
Joe Biden (AP/Patrick Semansky)
Foto: Joe Biden (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi dan kematian akibat virus corona di Amerika Serikat (AS) kembali melonjak. Hal ini membuat pemerintah Presiden Joe Biden cepat bergerak.

Biden pun kembali menggaungkan mandat penggunaan masker terutama untuk anak-anak sekolah sebagaimana disyaratkan departemen kesehatan setempat. Varian Delta telah meningkatkan kasus Covid-19 pada anak-anak AS, membuatnya menjadi rentan.

Ia bahkan me-warning penolakan di masyarakat. Dalam pernyataan terbarunya, ia menegaskan tak segan mengambil jalur hukum bagi semua intimidasi yang dibuat.

Penolakan datang dari sekelompok warga yang mengancam dokter dan perawat. Ini seiring langkah lawan politik Biden, seperti Gubernur Florida dan Texas dari partai oposisi Republik, yang menolak rekomendasi penggunaan masker.

"Sayangnya ... beberapa politisi mencoba mengubah langkah-langkah keamanan publik, yaitu anak-anak yang mengenakan masker di sekolah, menjadi perselisihan politik untuk keuntungan politik mereka sendiri," kata Biden, dikutip dari AFP, Kamis (19/8/2021).

"Jika Anda tidak akan melawan Covid-19, setidaknya menyingkirlah dari orang lain yang mencoba (melawannya)," tambahnya. "Intimidasi dan ancaman yang kita lihat di seluruh negeri itu salah. Itu tidak bisa diterima," kata Biden.

Sementara Biden juga menegaskan akan mempercepat suntikan booster untuk orang dewasa September mendatang. Langkah ini diambil untuk melawan virus corona varian delta yang lebih mudah menyebar.

"Tidak ada waktu untuk lengah," kata Biden, mendesak setiap orang Amerika berusia 18 tahun ke atas untuk mendapatkan vaksin booster delapan bulan setelah divaksinasi sepenuhnya.

"Ini akan meningkatkan respons kekebalan Anda, itu akan meningkatkan perlindungan Anda dari Covid-19, dan ini adalah cara terbaik untuk melindungi diri kita dari varian baru yang bisa muncul," jelasnya.

"Ini akan membuat Anda lebih aman, dan lebih lama, dan itu akan membantu kita mengakhiri pandemi lebih cepat."

Saat ini evaluasi masih dilakukan badan POM AS, Food and Drug Administration (FDA). Rencananya vaksin booster akan tersedia mulai minggu 20 September.

Kasus positif Covid-19 di AS memang terbilang tinggi saat ini. Bahkan, rata-rata infeksi mingguan mengalami kenaikan 1000% bila dibandingkan Juni lalu.

Mengutip data interaktif Covid-19 milik New York Times, pada akhir Juni lalu rata-rata kasus infeksi di Negeri Paman Sam masih berada di level 11 ribuan per minggunya. Namun saat ini rata-rata infeksi mingguan telah mencapai 141 ribu kasus perharinya.

AS bagian selatan menjadi pusat wabah. Dengan jumlah kasus aktif terbanyak ada di California dan Florida. Keterisian rumah sakit (RS) juga dilaporkan meningkat hingga 70% saat ini. Bahkan di beberapa daerah, seperti Alabama dan Hawaii, peringatan kritis juga mulai digaungkan.

Meski sudah memvaksin lebih dari separuh warga, vaksinasi AS bukan hal wajib. Wilayah selatan yang banyak warga enggan divaksin menjadi hotspot kasus. Belum lagi ditambah liburan musim panas yang tengah berlangsung.

Mengutip Worldometers, kemarin AS mencatat 151.514 kasus baru dengan 948 kematian. Angka ini turun sedikit dari sebelumnya 162.204 dengan 1.089 kematian.

Secara total di data yang sama, AS masih di nomor satu kasus terbanyak Covid-19 dunia dengan 38.076.870 warga terinfeksi. Jumlah kematian 642.142.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid AS 'Ngamuk', Diramal Tembus 200 Ribu Kasus Baru Sehari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular