Bukan 1.000%, Kasus Corona di Amerika Meroket Nyaris 3.000%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
Kamis, 19/08/2021 09:05 WIB
Presiden AS Joe Biden (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph 'Joe' Biden mendeklarasikan kemerdekaan negaranya dari penjajahan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Sekarang, sepertinya Biden perlu menarik kembali kata-katanya.

"Jika kita melakukan ini bersama-sama, pada 4 Juli (Hari Kemerdekaan AS), maka ada harapan Anda, keluarga, dan kawan-kawan bisa merayakan di halaman dengan memanggang barbeku. Setelah setahun yang sangat berat, kita akan merayakan Hari Kemerdekaan yang spesial. Tidak hanya merayakan kemerdekaan bangsa, tetapi juga kemerdekaan dari virus," tegas Biden dalam sebuah pidato pada Juli lalu.


Baca: Biden Gelar Pesta, AS Deklarasikan Menang Lawan Corona

Biden tidak sepenuhnya salah. Negeri Paman Sam sempat berhasil mengendalikan pandemi pada Juni 2021 lalu.

Pada 2 Juni 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pasien positif corona di AS 'hanya' bertambah 3.678 orang dalam sehari. Ini adalah tambahan kasus positif terendah sejak 19 Maret 2020.

Akan tetapi, peta permainan langsung berubah dengan kehadiran virus corona varian delta. Varian ini lebih menular dibandingkan sebelumnya, yang membuat virus sangat mudah menyebar.

Ditemukan kali pertama di India, virus corona varian delta menyebar ke lebih dari 100 negara. AS pun ikut kebobolan.

Pada 18 Agustus 2021, pasien positif corona di AS bertambah 113.803 orang dalam sehari. Dibandingkan dengan posisi terendah 2 Juni 2021 lalu, terjadi peningkatan 2.994,15% atau nyaris 3.000%. Wow...

Halaman Selanjutnya --> Corona Menggila, AS Belum Pikirkan Lockdown


(aji/aji)
Pages