
Istana Raja Malaysia Umumkan Perdana Menteri Baru Jumat Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, akan mengadakan pertemuan dengan sembilan penguasa negara bagian Negeri Jiran. Pertemuan diagendakan pada Jumat (20/8/2021).
Dilansir dari The Straits Times, pertemuan ini dilakukan untuk menetapkan perdana menteri (PM) baru. Sebelumnya Muhyiddin Yassin mundur bersama kabinetnya Senin (16/8/2021) karena kurangnya suara parlemen.
Meski begitu, 220 anggota parlemen sudah harus menyerahkan nama-nama pengganti PM pilihan mereka hari ini, Rabu (18/8/2021) pukul 16.00 sore waktu setempat. Secara efektif, jika pemungutan suara rahasia anggota parlemen ini sudah menemukan nama pemenang, Raja secara sah dapat langsung mengangkatnya.
Namun, Raja dikatakan akan memeriksa penghitungan terlebih dahulu. Ia ingin memastikan calon benar-benar mendapat dukungan parlemen.
"Yang Mulia akan memanggil untuk memastikan mereka benar-benar memberikan dukungan kepada calon terpilih. Jika seorang calon ditemukan untuk diangkat sebagai perdana menteri, telah diputuskan untuk dibawa ke DPR untuk konfirmasi," kata politisi senior Malaysia, Presiden Partai Warisan Sabah Shafie Apdal, dalam wawancara dengan saluran berita Astro Awani dikutip Rabu (18/7/2021).
Sementara itu, dilaporkan pula bahwa partai politik mayoritas di Malaysia sudah menentukan satu nama kuat untuk menjadi PM. Salah satunya adalah Ismail Sabri Yaakob, yang merupakan Wakil PM era Muhyiddin.
Nama Ismail sendiri dilaporkan telah disetujui oleh koalisi Barisan Nasional, yang juga mencantumkan partai terbesar di Malaysia, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Ismail diketahui juga bernaung dalam partai itu.
Ismail mempelopori kebijakan keamanan selama krisis Covid-19. Ia dipromosikan menjadi Wakil PM Malaysia pada Juli lalu dalam upaya Muhyiddin meredakan ketegangan dengan UMNO.
Sebelumnya nama lain juga sempat beredar. Antaranya, politisi veteran UMNO Tengku Razaleigh Hamzah dan oposisi pemerintahan Muhyiddin di parlemen, Anwar Ibrahim.
Polemik perpolitikan Malaysia terjadi setelah manuver Muhyiddin mengenai keadaan darurat nasional dan pembatasan pergerakan publik yang seringkali ia ambil secara sepihak. Bahkan, Raja Malaysia juga diketahui memberikan teguran kepada Muhyiddin soal keputusannya itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Langkah Raja Malaysia Usai Perdana Menteri Mundur!
