
Gak Basa-basi! Selandia Baru Lockdown karena 1 Kasus Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Selandia Baru memutuskan untuk melakukan penguncian (lockdown) nasional Covid-19 mulai Selasa (17/8/2021) ini. Langkah tersebut merupakan yang pertama kalinya diambil dalam enam bulan terakhir.
Hal ini didasari oleh temuan satu kasus infeksi corona di kota terbesar negara itu, Auckland. Strain yang menyebar adalah varian Delta.
Perdana Menteri (PM) Jacinda Adern menyebut bahwa negaranya itu akan dikunci selama tiga hari. Ia menyebut kasus di Auckland terkait seorang perawat yang telah divaksinasi dosis penuh.
"Kami selalu memiliki cara sendiri untuk merespons, sulit dan berjalan lebih awal. Ini jauh lebih baik daripada (cara yang) ringan tapi panjang dan berakhir dengan penguncian yang berkepanjangan," kata Ardern dalam sebuah video yang diposting di Facebook dikutip Reuters.
"Negara ini akan berada dalam penguncian level 4, tingkat siaga tertinggi, setidaknya selama tiga hari. Sementara Auckland akan tetap terkunci selama tujuh hari."
Di ibu kota Wellington dan beberapa kota lainnya terlihat hanya sedikit orang yang berani keluar di pusat kota. Jalan-jalan besar di kota-kota besar negeri itu sepi.
Panic buying sempat dilaporkan terjadi di beberapa supermarket kemarin.Di mana warga berhamburan akan persediaannya mulai memborong beberapa kebutuhan rumah tangga.
Meski begitu, pemerintah menjamin ketersediaan akan tetap ada. Sementara itu, Menteri Keuangan Grant Robertson mengatakan pemerintah akan memberikan subsidi upah mulai Jumat jika negara itu masih terkunci.
Kasus komunitas Covid-19 terakhir yang dilaporkan di Selandia Baru adalah pada bulan Februari. Hingga kemarin, warganya masih hidup tanpa batasan meskipun lalu lintas internasional sebagian besar tetap ditutup.
Negara yang bernama lain Aotearoa ini secara keseluruhan telah melaporkan sekitar 2.500 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 26 kematian terkait sejak pandemi melanda. Selandia Baru sebelumnya menjadi satu dari sebagian kecil negara yang mampu mengendalikan Covid-19 di 2020.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Selandia Baru Pertimbangkan Lockdown Lagi, Ada Apa?
