RI Belum Merdeka Dari Covid, Hari Ini 1.245 Pasien Meninggal

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
16 August 2021 16:50
Pemakaman COVID-19 di TPU Srengseng Sawah Dua, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, (2/3/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pemakaman COVID-19 di TPU Srengseng Sawah Dua, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, (2/3/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di hari terakhir berlakunya PPKM di Jawa dan Bali, kasus Covid-19 terlihat melandai dan pasien sembuh yang terus bertambah. Kementerian Kesehatan mencatat Senin (16/8/2021) ada 17.384 kasus baru, sehingga totalnya 3.871.738 orang.

Sayangnya meski kasus baru terus turun, angka kematian masih tetap tinggi dan bertambah lebih dari 1.000 orang. Hari ini angka kematian karena Covid-19 bertambah 1.245 orang, sehingga jumlahnya 118.833 orang.

Adapun provinsi dengan angka kematian tertinggi yakni Jawa Tengah, sebanyak 368 orang sehingga jumlahnya 25.749 orang. Kini Jateng menjadi provinsi dengan kasus tertinggi di Indonesia.

Kemudian Jawa Timur dengan angka kematian bertambah 236 orang, dan totalnya 25.359 orang. Jatim menjadi provinsi dengan angka kematian terbanyak kedua. Meski kasus baru di kedua provinsi ini terus turun, namun angka kematian cenderung masih tinggi.

Selanjutnya Kalimantan Timur dengan tambahan kasus kematian 71 orang, sehingga totalnya 4.528 orang. Kasus kematian di Jawa Barat bertambah 65 orang, sehingga jumlahnya 11.422 orang dan Bali bertambah 48 orang, sehingga jumlahnya 2.757 orang.

Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah 29.925 orang hari ini sehingga jumlahnya 3.381.884 orang. Tingginya angka kesembuhan juga berkontribusi pada turunnya angka kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan. Kini kasus aktif di Indonesia mencapai 370.021 orang.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada publik setiap harinya. Saat ini komponen angka kematian sedang dilakukan perbaikan untuk kita dapat menentukan level PPKM lebih tepat. dr. Nadia pun memastikan, pihaknya tetap berkomitmen tinggi terhadap transparansi data dan untuk melakukan perbaikan terus menerus terhadap kualitas data nasional.

Secara nasional, terjadi penurunan kasus konfirmasi sebanyak 18% dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Akan tetapi terdapat varian di setiap provinsi. Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung mencatatkan peningkatan kasus lebih dari 20% dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Penurunan kasus signifikan terutama terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sangat mempengaruhi tren penambahan kasus secara nasional.

Terkait testing rate dan positivity rate, menurut dr. Nadia merupakan indikator yang tidak dapat dipisahkan. Positivity rate hanya dapat diinterpretasikan jika target tes yang menunjukkan bahwa surveilans adekuat mencapai target minimal 1 orang per 1000 penduduk per pekan. Secara nasional testing rate saat ini adalah 3.53 per 1000 penduduk per pekan dengan positivity rate mingguan sebesar 23.6% walau tren positivity rate terus menurun di awal Juli 30,1%, dan saat ini menurun hingga 22.5%.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Kematian Konsisten Tinggi, 1.475 Meninggal Hari ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular