Turun Lagi! Kasus Kematian Covid-19 Hari Ini 889 Orang

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
26 August 2021 17:49
Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah petugas pemakaman lengkap dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Kota, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di tanah air belum kunjung mereda dengan tingginya penambahan pasien baru setiap harinya. Saat ini Indonesia berada di urutan 8 untuk kematian karena Covid-19, menyusul Italia yang sebelumnya kasus kematiannya jauh lebih tinggi.

Kementerian Kesehatan mencatat pada Kamis (26/8/2021) kasus kematian bertambah 889 orang, sehingga jumlah kasus kematian mencapai 130.182 orang.

Provinsi dengan tambahan angka kematian tertinggi yakni Jawa Barat, sebanyak 235 orang sehingga totalnya 13.325 orang.

Kemudian Jawa Timur dengan tambahan kasus kematian 161 orang, sehingga totalnya 27.434 orang. Sementara kasus kematian di Jawa Tengah bertambah 76 orang, dan totalnya 28.100. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan angka kematian tertinggi.

Bali mencatatkan tambahan kasus kematian 51 orang, sehingga totalnya 3.321 orang. Kalimantan Timur mencatatkan kasus kematian sebanyak 36 orang sehingga totalnya 4.971 orang.

Hari ini kasus baru Covid-19 bertambah 16.899 orang. Dengan begitu total kasus Covid-19 di tanah air mencapai 4.043.934 orang.

Kabar baiknya, pasien sembuh masih bertambah jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru. Hari ini pasien baru bertambah 30.009 orang, sehingga totalnya 3.669.966 orang. Hal ini berpengaruh pada penurunan angka kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan menjadi 243.588 orang. Jumlah ini turun dibandingkan 14.089 orang dibandingkan kemarin.

Sebelumnya, Herd immunity di Indonesia kemungkinan tidak tercapai. Penyebabnya, Covid-19 varian Delta masih bisa menginfeksi mereka yang sudah divaksin penuh. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan ia kerap melakukan pertemuan dengan sejumlah ahli epidemiologi di Indonesia. Disebut vaksin dengan efikasi (kemanjuran) tinggi seperti Pfizer dan Moderna belum terlalu mampu menghadapi varian Delta.

"Masukkan dari mereka dengan efikasi yang paling tinggi Pfizer dan Moderna terhadap [varian] Delta turun dari 90-an persen ke level 60-an-70-an," kata Budi, Rabu (25/8/2021).

Varian Delta juga dikatakan memiliki replication rate jauh lebih tinggi dari varian awal yang ditemukan di Wuhan, China. Berdasarkan keilmuannya, menurut para ahli epidemiologi kekebalan kelompok (herd immunity) tidak mungkin tercapai.

"Berdasarkan keilmuan mereka herd immunity tidak akan tercapai. Kalau mau vaksin harus lebih dari itu, dengan efikasi yang ada dan varian delta," ungkapnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seram, Dalam Sebulan Covid-19 'Bunuh' 60.000 Orang di China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular