Tok! Demi Ekonomi Korsel, Bos Samsung Bebas dari Penjara
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin de facto raksasa teknologi Samsung akhirnya dibebaskan dari penjara dengan pembebasan bersyarat, Jumat (13/8/2021).
Lee Jae-yong sebelumnya menjalani hukuman penjara 2,5 tahun karena penyuapan, penggelapan dan pelanggaran lainnya sehubungan dengan skandal korupsi yang menjatuhkan mantan presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye.
Kementerian Kehakiman Korsel menyebut, pembebasan orang terkaya nomor 202 Forbes tersebut karena alasan ekonomi, di mana negeri itu khawatir pada dampak Covid-19 saat ini.
Hal itu, ditulis AFP, bukan pertama kalinya terjadi di Negeri Ginseng dan menjadi contoh baru tradisi panjang Korsel membebaskan para pemimpin bisnis dari penjara karena dugaan korupsi atau penghindaran pajak dengan alasan ekonomi.
Lee sendiri, membungkuk kepada wartawan di luar pusat penahanan di selatan Seoul sesaat sebelum masuk ke limusin hitam yang membawanya keluar rumah prodeo.
"Saya telah menyebabkan terlalu banyak kekhawatiran kepada orang-orang. Saya benar-benar minta maaf," kata pria dengan kekayaan bersih US$ 11,4 miliar itu.
Lee pertama kali dipenjara selama lima tahun tahun 2017 setelah penggulingan Park. Ia kemudian dibebaskan ketika pengadilan banding menolak sebagian besar hukuman suap dan memberinya hukuman percobaan.
Namun Mahkamah Agung kemudian memerintahkan Lee untuk menghadapi persidangan ulang, yang menghukum dan memenjarakannya lagi. Meskipun demikian, Lee tetap diadili atas dugaan manipulasi saham yang secara efektif memudahkan jalannya untuk mengambil kendali konglomerasi keluarga.
Di sejarahnya, beberapa tokoh "chaebol" Korsel banyak yang didakwa dengan penyuapan, penggelapan, penggelapan pajak, atau pelanggaran lainnya. Tetapi banyak dari mereka yang dihukum kemudian dipotong atau ditangguhkan hukumannya melalui banding.
Mantan Ketua Samsung Lee Kun-hee misalnya sempat dihukum dua kali. Namun ia menerima pengampunan presiden sebagai pengakuan atas "kontribusi mereka terhadap ekonomi nasional".
Kementerian Kehakiman Korsel sendiri mengatakan hanya 0,3% dari semua narapidana di negeri itu yang dibebaskan bersyarat dari 2011 hingga 2020.
Grup raksasa Samsung sejauh ini merupakan kerajaan terbesar yang dikendalikan keluarga, yang mendominasi bisnis di Korsel, ekonomi terbesar ke-12 di dunia.
Anak perusahaan andalannya Samsung Electronics adalah pembuat smartphone terbesar di dunia.
(sef/sef)