
Gawat! China Tutup Pelabuhan Kargo Raksasa Tersibuk Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak berwenang China menutup operasi di terminal kargo tersibuk ketiga di dunia, pelabuhan Ningbo-Zhoushan, Kamis (12/8/2021). Penutupan sementara itu dilakukan karena ada seorang pekerja terinfeksi corona (Covid-19).
Pelabuhan yang terletak di pantai Timur itu menangani hampir 1,2 miliar ton. Pekerja terminal dinyatakan positif Rabu (11/8/2021).
"Perusahaan segera menghentikan pekerjaan produksi dan menutup area pelabuhan segera setelah infeksi terdeteksi," kata CEO Terminal Kontainer Meidong, yang mengoperasikan zona Meishan, Jiang Yipeng, dikutip AFP.
Sebagai informasi, pekerja tersebut telah divaksinasi lengkap. Tetapi masih belum jelas bagaimana ia terinfeksi.
Tak diragukan lagi penutupan ini akan memakan biaya ekonomi yang besar. Namun China memang tengah bertekad menekan penyebaran wabah virus corona, terutama varian Delta, sekuat mungkin.
Terminal Meishan sendiri adalah area yang baru dibangun dari pelabuhan tersebut. Lokasi ini merupakan mega-terminal kedua, dengan kapasitas 10 juta kontainer.
Media China melaporkan, hampir 2.000 pekerja garis depan di pelabuhan Ningbo-Zhoushan telah ditempatkan di bawah 'manajemen tertutup', yang secara efektif tidak dapat meninggalkan pelabuhan, sebagai akibat dari infeksi tersebut. Pekerja pelabuhan juga secara rutin dites untuk Covid-19.
Penutupan terbaru ini tentu mengancam gangguan lebih lanjut pada jaringan pengiriman global. Padahal sebelumnya, alur distribusi sudah memburuk setelah topan menghantam pantai timur China bulan lalu.
Jaringan pengiriman global menghadapi 'stres test' terbesar karena melonjaknya permintaan barang dari konsumen Barat di tengah pandemi. Ini memberi tekanan pada eksportir China yang menghadapi kontrol virus domestik yang ketat.
Pada Mei lalu, seorang pekerja di pelabuhan Yantian di pusat perdagangan selatan Shenzhen dinyatakan positif terkena virus. Kasus ini menghentikan operasi pelabuhan selama satu bulan, menyebabkan penundaan pengiriman yang besar.
Setelah mengendalikan sebagian besar virus corona sejak pertengahan 2020, China sekarang memerangi wabah terburuknya dalam beberapa bulan terakhir akibat varian Delta.
China melaporkan 81 kasus baru pada Kamis, 38 di antaranya adalah transmisi lokal. Transmisi domestik melampaui 100 pada hari Selasa, pertama kalinya sejak Januari. Para pejabat mengatakan banyak dari mereka yang terinfeksi telah divaksinasi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Maroko Resmi Tolak Masuk Pelacong Asal China
