Internasional

Siap-siap Taliban Kuasai Afghanistan, Kabul Direbut 90 Hari

sef, CNBC Indonesia
12 August 2021 06:20
Afghan militiamen join Afghan defense and security forces during a gathering in Kabul, Afghanistan, Wednesday, June 23, 2021. Taliban gains in north Afghanistan, the traditional stronghold of the country's minority ethnic groups who drove the insurgent force from power nearly 20  years ago, has driven a worried government to resurrect militias whose histories have been characterized by chaos and widespread killing. (AP Photo/Rahmat Gul)
Foto: AP/Rahmat Gul

Jakarta, CNBC Indonesia - Taliban "diramal" bisa kembali menguasai Afghanistan. Bahkan kelompok itu dikatakan akan mengisolasi ibu kota Kabul dalam 30 hari dan mengambil alih dalam 90 hari.

Pejabat pertahanan AS mengatakan hal tersebut berdasar data intelijen. Saat ini, Taliban sudah merebut delapan ibu kota provinsi Afghanistan.

"Kemajuan cepat telah dicapai Taliban di seluruh negeri, ketika pasukan asing pimpinan AS pergi," kata sumber anonim Reuters itu, dikutip Kamis (12/8/2021).

Secara general, Taliban sudah menguasai 65% Afghanistan. Kelompok itu, mengutip seorang pejabat senior Uni Eropa, akan mengambil 11 ibu kota provinsi.

Rabu, ibu kota provinsi timur laut Badakhshan, Faizabad, juga dikuasai Taliban. Ini jadi kemunduran terbaru bagi pemerintah terpilih di Afghanistan di bawah kepemimpinan Presiden Ashraf Ghani.

"Dengan jatuhnya Faizabad, seluruh timur laut telah berada di bawah kendali Taliban," kata seorang dewan provinsi di Badakhshan Jawad Mujadidi kepada Reuters. Provinsi itu berada diperbatasan Tajikistan, Pakistan dan Cina.

Presiden Ghani dikatakan terbang ke Mazar-i-Sharif untuk mengumpulkan para panglima militer senior untuk mempertahankan kota terbesar di utara negeri itu. Pasukan Taliban dikatakan makin mendekat.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mendesak pemimpin Afghanistan memperjuangkan wilayahnya dari Taliban. Ia pun menegaskan tak akan mundur dengan keputusan memulangkan tentara AS dari negara itu.

AS telah menghabiskan anggaran lebih dari US$ 1 triliun selama 20 tahun di Afganistan. Bahkan sudah kehilangan ribuan tentara.

AS menarik diri dari negeri itu dengan imbalan janji Taliban. Di mana kelompok itu menyetujui tak akan menjadikan Afganistan sebagai wilayah operasi terorisme internasional.

Namun Biden menegaskan AS akan memberi dukungan. "Udara, makanan, peralatan, dan gaji yang signifikan kepada pasukan Afghanistan," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taliban Ungkap Pemerintahan Baru Afghanistan, Bersumpah Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular