
Guru Besar IPB: Yang Penting Pupuk Itu Tersedia buat Petani

Jakarta, CNBC Indonesia - Guru Besar IPB, Hermanto Siregar angkat bicara terkait dengan ketahanan di sektor pangan, salah satunya mengenai ketersediaan pupuk bagi para petani.
Awalnya dia menyinggung fungsi dan tujuan meningkatkan petani yang menurutnya ada dua kemungkinan. Pertama bahwa harga-harga input dijamin cukup rendah, dan akses terhadap input bagus yang imbasnya akan membuat daya saing rendah sehingga laba tinggi.
"Alternatif kedua, harga output. Kombinasi keduanya ideal, tapi apakah pemerintah mampu. Saat ini serba tanggung. Memberikan subsidi kepada pupuk yaitu urea. Tapi saat terjadi musim tanam pupuk itu jadi langka. Padahal Pupuk Indonesia, produksi cukup bahkan ekspor," katanya dalam Food & Agriculture Summit 2021 CNBC Indonesia "Kelembagaan dan Kemitraan" di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Menurut dia, kondisi harga pupuk yang disubsidi cukup besar sehingga menyebabkan kebocoran. Tak heran, pupuk ini dijual kepada pihak yang tidak semestinya.
"Alternatif lebih baik, banyak petani yang memandang pupuk ada, walau harga tidak disubsidi. Petani mampu. Pupuk itu 10-15% dari biaya produksi. Kalau disupport adalah harga dari output, petani mampu membeli pupuk di harga keekonomian," tegasnya.
Untuk itu, integrasi hulu hilir ini dipertanyakan terkait apa tujuan yang hendak disasar. Sebab, jika membuat efisiensi rantai pasok, maka setiap kelembagaan diminta beroperasi sebaik mungkin, diperlukan satu komando yang jelas.
"Kalau komando tidak begitu jelas, tak akan banyak perubahan kelembagaan. Fungsi Bulog, kasihan. Harus PSO. Tapi di sisi lain harus komersial. Ini saya kira perlu dilihat lagi dengan kondisi seperti itu bagaimana evaluasi terhadap ketahanan pangan," pungkasnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potensi Cuan di Pertanian Rp1.000 T, Tapi ada Banyak Masalah